Jokowi Kecewa Baru Sebagian Kecil Anggaran Penanganan Corona Diserap

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Presiden Jokowi menyoroti anggaran penanganan pandemi virus Corona (COVID-19) yang belum diserap secara optimal. Menurut catatan Presiden, dari dana Rp 695 triliun yang dianggarkan, untuk sektor kesehatan dan dunia usaha baru 19 persen yang dicairkan.

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Baca juga: Anggaran COVID-19 di Jayapura Habis, Rapid Test Massal Disetop

"Mengenai penyerapan stimulus penanganan COVID-19 masih belum optimal dan kecepatannya masih kurang," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin 27 Juli 2020.

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

"Data terakhir yang saya terima, tanggal 22 Juli dari total stimulus penanganan COVID yaitu sebesar Rp695 Triliun, yang terealisasi baru Rp 136 T. Artinya baru 19 persen,” lanjut Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun secara blak- blakan menyatakan bahwa realisasi anggaran seperti terbilang lamban. Termasuk relaksasi atau insentif ekonomi yang rencana pemerintah menyentuh sektor usaha kecil dan menengah.

Sosok Misterius Pria Bertelanjang Dada saat Anak Bos Toko Roti Ditangkap, Ibu Muda Diperkosa Tetangga

"Di UMKM 25 persen, ini termasuk penempatan dana di Himbara Rp 30 T,” kata dia.

Jokowi lalu meminta agar persoalan kelambanan ini segera dipecahkan dan dilakukan terobosan- terobosan. Jika hambatannya birokrasi, maka yang dilakukan adalah efisiensi serta merevisi aturan yang menghambatnya. Termasuk serapan di sektor kesehatan yang masih 7 persen.

Menurut dia, dibentuknya Komite Satuan Tugas baru punya rencana kerja harus menangani persoalan ekonomi dan kesehatan.

"Kalau memang regulasi ya revisi regulasi itu agar ada percepatan, lakukan short cut, lakukan perbaikan dan jangan sampai ada yang namanya ego sektoral, ego daerah,” tutur Jokowi. (ren)

Ketua DPP Nasdem sekaligus timses Anies-Muhaimin, Willy Aditya.

Nasdem Terbuka jika Jokowi Ingin Gabung Usai Dipecat PDIP

Nasdem menyerahkan keputusan bergabung ke dalam partai politik kepada Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024