Polemik Jenazah COVID-19 Dibakar, Ahli Epidemiologi: Cukup Dibungkus

Ilustrasi pemakaman jenazah positif COVID-19
Sumber :
  • VLIX.id/Purna Karyanto

VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sempat mengutip teori tentang cara penanganan terbaik bagi jenazah pasien COVID-19. Dalam teori yang dikutip oleh Tito itu, cara terbaik untuk penanganan jenazah pasien COVID-19 adalah dengan cara dibakar.

Lonjakan Kasus HMPV di Tiongkok Bawa Kenangan Kelam tentang Pandemi COVID-19

Menanggapi cara penanganan jenazah COVID-19, ahli epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria pun angkat bicara. Menurutnya, protokol penanganan jenazah yang saat ini diterapkan sudah cukup. Bayu menyebut bahwa membungkus jenazah pasien COVID-19 dengan plastik dan menguburkannya dinilai sudah cukup.

"(Jenazah) cukup dibungkus dengan baik sesuai protokol kesehatan dan dimakamkan sesuai protokol kesehatan, maka sudah cukup sekali," kata Bayu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 25 Juli 2020.

Sudah Terdeteksi di Indonesia, HMPV Bisa Diketahui Lebih Dini dengan Skrining

Baca juga: Gaji sebagai Petugas PPSU Masih Kurang, Pria di Cilincing Jualan Sabu

Bayu menyebut hingga saat ini badan kesehatan dunia (WHO) masih menggunakan standar penanganan jenazah pasien COVID-19 dengan cara dibungkus plastik dan dikebumikan. Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada protokol baru mengenai penanganan jenazah pasien COVID-19 yang dikeluarkan WHO.

Dinkes Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi HMPV: Tak Seperti Covid-19

Bayu menambahkan, dengan menerapkan protokol pemakaman seperti saat ini, COVID-19 yang menginang pada tubuh pasien dipastikan akan ikut mati. Pasalnya, virus tak mendapatkan inang baru untuk tetap hidup.

"Virusnya akan mati jika lama tidak masuk ke inang yang baru," tutur Bayu. (ase)

Deddy dan Azka Corbuzier.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Saking tidak mau berpisah dari ayahnya, Azka Corbuzier ternyata pernah nekat sengaja terpapar COVID-19. Ia mencari tahu perihal virus yang menyebabkan pandemi itu.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2025