Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Belum Bisa Dilakukan, Apa Sebabnya
- bbc
Pelaksanaan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac sejauh ini belum bisa dilakukan karena masih menunggu rekomendasi dari Komite Etik Penelitian Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, `yang ingin memastikan keselamatan relawan`.
Hal itu dijelaskan Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil usai jumpa pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat, (24/07).
- Keyakinan `tak akan tertular Covid-19` dipicu `komunikasi tidak jujur` pemerintah
- Uji klinis vaksin asal China libatkan 1.620 relawan: `Masih tunggu izin` dan peneliti peringatkan tipe virus `mungkin beda karena mutasi`
- Bagaimana mutasi memberi petunjuk tentang penyebaran dan asal-usul virus corona di Indonesia
Ia mengungkapkan, komite etik meminta sejumlah perbaikan dalam hal prosedur pengujian vaksin agar lebih memastikan keselamatan para relawan.
"Ada tambahan pemeriksaan yang diminta. Kenapa diminta? Karena ini penyakit baru sehingga perlu hati-hati jangan sampai ada apa-apa. Mungkin pemikirannya seperti itu dari komite etik. Pada prinsipnya agar subyek (relawan), aman," kata Kusnandi, seperti dilaporkan wartawan di Bandung, Yuli Saputra, untuk BBC News Indonesia.
Kusnandi belum dapat menjelaskan pemeriksaan apa saja yang perlu diperbaiki, namun hal itu lebih mengarah pada pemeriksaan kedokteran.
"Saya akan melakukan konsultasi dengan konsultan medis," ujarnya.
Pemerintah `menjamin kesehatan` para relawan
Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengatakan mereka berkomitmen melindungi kesehatan para relawan.