Pecah Jelang Pilkada, Wali Kota Depok Sindir Wakilnya Selingkuh

Wali Kota Depok M Idris dan wakilnya, Pradi S.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.

VIVA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut bakal kembali mengusung Mohammad Idris untuk maju lagi di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok. Namun ‘tiket’ tersebut tidak gratis.

Debat Pertama Pilkada Depok, Pertanyaan Gentrifikasi dan Joget Sadbor Bikin Gagal Fokus Imam-Ririn

Partai berlambang bulan sabit padi itu mengajukan dua syarat untuk Idris, salah satunya adalah merekrut bakal calon wakil-nya dari kader PKS.

Jika hal itu sesuai dengan kemauan PKS, maka Idris bakal berpisah dengan rekan koalisi sekaligus pendampingnya dari Partai Gerindra, yakni Pradi Supriatna.

Temui Jokowi di Solo, Gerindra Bilang Itu Janji Presiden Prabowo Subianto

Dugaan pecahnya koalisi antara wali kota dan wakil wali kota Depok itu semakin santer, setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan rekomendasi bahwa Afifah Allia sebagai bakal calon wakil wali kota untuk mendampingi Pradi.

Pernyataan itu disaksikan dan disepakati langsung oleh sejumlah pengurus partai di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Depok, belum lama ini. Menanggapi hal itu, Mohammad Idris akhirnya blak-blakan. Ia mengaku merasa berat jika harus berpisah dengan Pradi.

Ahmad Muzani Sebut Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM Tak Bahas Pembelotan Kader

“Hati kecil kita kalau sudah punya keluarga, sudah enak, sudah nyaman ya. Kalau berpisah berat lah,” katanya saat ditemui usai menghadiri Sidang Paripurna di gedung DPRD Depok pada Kamis, 23 Juli 2020.

Baca juga: Realistis, Alasan PKS Calonkan Lagi Idris di Pilkada Depok

Namun di sisi lain, Idris mengaku jika harus berpisah pun itu karena terpaksa. “Dia (Pradi) masih ragu, tadi selama sidang dia bilang berat sebenarnya. Cuma saya bilang, ini karena Abang (Pradi) selingkuh,” ucap Idris sambil mencolek rekan kerjanya tersebut.

Lebih lanjut, Idris mengumpamakan, koalisi dalam politik seperti biduk rumah tangga yang setiap saat akan menemui cobaan.

“Kalau dalam Islam perceraian itu adalah solusi terakhir, kalau sudah mentok. Jangan gara-gara piring pecah cerai, jangan,” ujarnya.

Selama ini, menurutnya, banyak yang ingin memprovokasi keharmonisan dirinya bersama Pradi.

“Jangan gara-gara provokasi dari luar, bisik-bisik isu gosip terus cerai, jangan. Tapi cerai itu terakhir. Saya belajar dari situ. Jadi tolong pertimbangkan,” kata Idris sambil melirik Pradi yang berdiri tepat di sampingnya.

Sikap Pradi

Menanggapi sederet sindiran tersebut, Pradi memilih bersikap santai. Menurutnya, saat ini semua masih dalam proses, dan itu memakan energi.

“Ya seperti ini, apalagi saya sebagai ketua partai di Depok, tentunya diminta progres kegiatan yang kita enggak bisa menunggu sampai limit waktu yang begitu sempit,” katanya.

Pradi mengungkapkan, sebagai kader sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, dirinya wajib memberikan laporan pada tingkat pusat. Soal hubungannya dengan Idris, ia pun membalasnya dengan perumpamaan pasangan dalam sebuah rumah tangga.

“Rumah tangga itu memang begitu, pasang surut tapi muaranya sama. Intinya sama-sama ingin membuat Depok jauh lebih baik,” ujarnya.

Yang jelas, lanjut Pradi, pihaknya mengajak peran masyarakat dalam pilkada ini agar semua berjalan kondusif untuk kepentingan bersama.

“Jadi bukan kepentingan personal, golongan, atau kelompok. Kita mencari figur yang bisa mengayomi untuk semua,” ungkapnya.

Baca juga: PKS Kembali Usung Petahana Mohammad Idris di Pilkada Depok

Diketahui, PKS belum lama ini telah memanggil Idris untuk maju kembali dalam Pilkada Depok. Namun ada dua syarat yang harus dipenuhi Idris. 

Syarat itu yakni, menggandeng kader internal PKS sebagai wakilnya dan membawa gerbong dari beberapa partai yang disebut sebagai koalisi tertata. Sejumlah partai itu di antaranya, Demokrat, PAN, PPP dan PKB. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya