Pandemi COVID-19, Operasi Patuh 2020 Kedepankan Pencegahan

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Istiono, mengatakan pelaksanaan Operasi Patuh 2020 selama 15 hari, mulai dari 23 Juli sampai 5 Agustus 2020 sifatnya preventif atau persuasif dan humanis. Maka, petugas mengedepankan tindakan pencegahan daripada penegakan hukum.

Menurut dia, kegiatan preemtif yang dikedepankan dalam Operasi Patuh 2020 ini orientasinya juga pada era kebiasaan baru (new normal) dalam rangka pencegahan penyebaran atau memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

“Konsep operasi persuasif humanis mengedepankan tindakan pencegahan. Prosentase 40 persen giat preemtif, 40 persen preventif dan 20 persen penegakan hukum (gakkum). Personel sepertiga kekuatan daripada Polantas. Seluruh Indonesia kan 45 ribu, jadi sekitar 15 ribu,” kata Istiono di Kantor Korlantas Polri pada Kamis, 23 Juli 2020.

Gelar Operasi Patuh Jaya, Irjen Karyoto: Polantas Bakal Tilang Manual dan ETLE

Baca juga: Catat, Pesepeda yang Melanggar Juga Ditindak dalam Operasi Patuh Jaya

Ia menjelaskan, Operasi Patuh 2020 ini sifatnya tematik atau menyesuaikan karakteristik di wilayah masing-masing, misalnya dipilih lima yang paling dominan untuk dilakukan penertiban dan pendisiplinan masyarakat.

“Tujuannya untuk membangun peradaban dan ketertiban masyarakat, dengan lalu lintas ini mudah-mudahan akan semakin tertib. Jadi hal gakkum konsepnya kita ubah, kita umumkan dahulu sifatnya tematik di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Misalnya, kata dia, di wilayah hukum Polda Metro Jaya pelanggaran yang paling dominan lawan arus. Maka, petugas mengumumkan bahwa petugas polisi lalu lintas akan melakukan penertiban lawan arus. Tentu, pengumuman ini supaya masyarakat bisa mengantisipasi.

“Kalau dia patuh, berarti tingkat kepatuhan cukup kita beri tahu, dia sudah cukup tidak perlu kita lakukan gakkum. Tapi yang masih bandel kita lakukan gakkum, saya pikir demikian lebih efektif termasuk di wilayah lain,” jelas dia.

Selain itu, Istiono meminta jajaran di Polres maupun Polda untuk membuat jadwal penertiban pada ruas tertentu akan ada razia penertiban misalnya tentang helm, tidak melawan arus dan sebagainya. Jika masyarakat patuh, berarti ini tingkat keberhasilan dimana masyarakat sudah sadar dan disiplin.

“Langkah keberhasilan kita bukan banyak-banyakan nilang. Kalau dulu konsepnya gakkum, sekarang enggak, disesuaikan dengan situasi kondisi. Tujuannya supaya lebih baik lagi pemahamannya kaitan dengan disiplin lalin, kesehatan lingkungan. Ini penyebaran COVID-19 masih berkembang dan masih belum bisa diprediksi,” katanya.

Terkait knalpot bising yang galak dilakukan di daerah-daerah, Istiono mengatakan bakal menerapkan apabila efektif. Makanya, Operasi Patuh 2020 sifatnya tematik dan prioritas sesuai wilayah masing-masing.

“Nanti kita analisis dan evaluasi, rangking mana yang banyak itulah yang dipilih sebagai tema selama 15 hari untuk ditertibkan. Nah dengan cara yang disampaikan itu, bisa juga nanti diterapkan di wilayah-wilayah,” ujarnya. (ren)