Anak Makin Rentan dari Kekerasan dan Eksploitasi saat Pandemi COVID-19

Badut Polisi memberikan masker kepada anak-anak dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional di Balai Desa Pepelegi, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (22/7/2020). Peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 bertema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

VIVA – Di Indonesia, 23 Juli rutin diperingati sebagai Hari Anak Nasional, yang tahun ini bertema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju". Namun, di tengah pandemi virus corona (COVID-19), anak-anak semakin rentan dari kekerasan dan eksploitasi. 

Demikian ungkap lembaga pemerhati anak Save the Children. Klaim itu diperkuat sejumlah data yang dipantau sejak awal hingga tengah tahun ini.

Berdasarkan Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak dari bulan Januari hingga Juni 2020, yang dipantau Save the Children, ada 3000 anak yang menjadi korban kekerasan di rumah selama pandemi COVID-19. Seperti halnya data kekerasan secara umum, banyak kasus-kasus tidak dilaporkan dan sangat mungkin angka ini bisa melebihi angka yang tercatat secara resmi. 

Selain itu, layanan tidak optimal selama pandemi sehingga masyarakat kesulitan mengakses layanan perlindungan anak.

"Kami melihat anak merupakan kelompok rentan saat situasi darurat, hak mereka seringkali terlupakan hingga mendapatkan kekerasan dan eksploitasi seperti saat pandemi ini. Mereka menghadapi risiko besar terkena dampak tidak langsung dari pandemi COVID-19. Salah satu yang paling rentan adalah risiko menjadi korban kekerasan fisik atau emosional dan eksploitasi," demikian ungkap Save the Children dalam pernyataan resmi menyambut Hari Anak Nasional hari ini. 

Di sisi lain, masyarakat perlu lebih aktif sebagai pelopor dan pelapor kasus kekerasan anak agar setiap anak dapat terlindungi. Protokol penanganan kekerasan anak selama COVID-19 harus diketahui oleh masyarakat dan diimplementasikan dengan baik.

Selama pandemi ini, sejumlah sumber menyebutkan 1.848 anak mengalami kekerasan seksual, 852 anak mengalami kekerasan fisik, dan 768 anak mengalami kekerasan psikis, ungkap Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA)periode Januari – Juni 2020. 

Lalu, dari Laporan Penilaian Kebutuhan Cepat COVID-19 di Indonesia oleh Save the Children April 2020, mengungkapkan
4 dari 10 orang tua tidak melakukan perlindungan terhadap anak-anaknya dari sisi negative internet. 

Selain itu, 84% anak-anak usia 12-17 tahun mengalami perundungan di dunia maya. Begitu pula 80.3% orangtua atau orang dewasa tidak melaporkan tindakan kekerasan pada lembaga layanan, demikian data dari "Kajian dinamika perubahan di dalam rumah tangga selama COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia" oleh Komnas Perempuan selama April – Mei 2020.

7 Risiko

Sebagai organisasi yang sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1976, Save the Children juga mengidentifikasi 7 Risiko yang akan diangkat menjadi Tema Kampanye “Gerakan #PulihBersama.” 

Tujuh risiko yang berpotensi dialami anak tersebut meliputi: 
1) Anak Yang Kehilangan Orangtua karena COVID 19; 
2) Anak Berisiko karena Orangtua Kehilangan Penghasilan; 
3) Anak Tidak Dapat dan Terbatas Akses Pendidikan yang Berkualitas; 
4) Kekerasan dan Eksploitasi Anak dalam masa Pandemi COVID 19; 
5) Anak yang Terdampak COVID 19 dan Tidak Dapat Mengakses Layanan Kesehatan dan Nutrisi; 
6) Anak yang Berada pada Wilayah Bencana atau Terdampak Bencana; 
7)  Anak dengan Disabilitas dalam masa Pendemik COVID 19.. 

Tujuh risiko itu diidentifikasi oleh Save the Children Indonesia berdasarkan survei yang berlangsung bulan Maret lalu di 27 provinsi. Survei ini diikuti oleh 11.989 orang tua dan 4.698 guru. Survei ini juga diperkaya oleh sumber-sumber sekunder terpercaya. 

"Kami melihat potensi krisis terhadap anak cukup besar. Kami menyengajakan tema kekerasan dan eksploitasi untuk dikampanyekan berbarengan dengan Hari Anak Nasional agar sesuai dengan tema yang diusung oleh pemerintah,” ungkap Tata Sudrajat, Deputy Chief Program Impact and Policy Save the Children Indonesia. 

Selain itu di bulan ini, 2100 anak Indonesia 11-17 tahun telah berpartisipasi dalam Global Study yang dilakukan secara serentak di lebih dari 52 negara di dunia. Dalam survei ini, anak-anak berkesempatan untuk menceritakan kondisi, pendapat, dan pesan serta harapan mereka kepada para pemimpin seperti menteri dan presiden, juga anak-anak lain di seluruh dunia. 

First Time Mom Pasti Relate, Influencer Ini Share Pengalaman Bedain MPASI Anak Pertama dan Kedua

Lebih dari 5000 orang tua juga berpartisipasi untuk mengetahui dampak COVID-19 bagi bagi keluarga, khususnya kondisi kesejahteraan (well-being) anak-anak. Mereka yang turut partisipasi termasuk dari wilayah perkotaan, daerah rawan bencana, pedesaan, dan tempat pengungsian hingga daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Sementara itu, Save the Children melaksanakan Kampanye #PulihBersama. Dalam pekan ini, organisasi yang sudah berumur 100 tahun itu akan melaksanakan 2 Kegiatan Webinar dan 1 Kegiatan Talkshow yang membahas soal kekerasan dan eksploitasi terhadap anak. 

Pilu, Angka Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat! Didominasi Anak di Bawah 15 Tahun

Webinar pertama bertema Rangkul Keluarga Cegah Kekerasan pada tanggal 22 Juli. Webinar kedua mengangkat tema “Kekerasan pada Anak di Rumah. Urusan Domestik atau Publik?” pada tanggal 27 Juli. Ketiga adalah Talkshow dengan tema “Kekerasan pada Anak di Rumah. Mengapa Terjadi dan Bagaimana Menyikapinya?” berlangsung pada tanggal 28 Juli. 

"Selain mengkampanyekan Tujuh Krisis, ada serangkaian aksi untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah akibat pandemic COVID-19 dengan menyerahkan Bantuan Perlengkapan Kebersihan Diri, Perlengkapan Sekolah, Alat Perlindungan Diri dan Alat Permainan kepada Anak di LKSA, Orangtua dengan Anak Disabilitas," demikian ungkap Save the Children.

Kerja Sama dengan Perusahaan Jepang, Kalbe Lakukan Penelitian soal Nutrisi Bagi Anak Sekolah
Desta

Ketiga Anaknya Patungan Demi Bikin Kejutan Hari Ayah, Desta: Gak Kuat Aku Tuh

Tidak hanya kue, Desta juga mendapat kado spesial di Hari Ayah dari ketiga anaknya itu.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024