Ridwan Kamil Tegaskan Vaksin Corona Bio Farma Belum Clear
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menegaskan, rencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma memproduksi vaksin Virus Corona dari China sebanyak 250 juta dosis belum jelas. Sebab, hingga kini belum ada komunikasi perusahaan itu dengan pihaknya.
Uji klinis vaksin COVID-19 itu akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Sampel yang akan diambil sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18-59 tahun, dengan kriteria-kriteria tertentu.
"Semuanya masih belum clear apakah diproduksinya siap pakai, siapa objek yang diberi vaksin itu belum ada kabar," ujar Ridwan Kamil, Rabu 22 Juli 2020.
Ridwan Kamil pun mengatakan, Pemprov Jabar menyoroti bagaimana teknis pelaksanaannya pengetesan vaksin itu. Hal yang menjadi perhatian khusus dari sisi keamanan warga.
Baca juga: Jokowi: Jika Berhasil, Kapasitas Vaksin Corona Bakal Ditambah
"Pasti nanti izin melakukan pengetesan datang dari kami. Vaksinnya sudah ada hanya proses menjadi banyak, teknisnya seperti apa sedang kita kaji, mudah-mudahan COVID-19 di Jawa Barat akhir tahun sudah relatif terkendali," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan, Bio Farma mempersiapkan uji klinis tahap tiga untuk penanganan virus Corona atau COVID-19 dengan menerima vaksin dari Sinovac Tiongkok sebanyak 2.400 unit vaksin. Rencananya, uji klinis tahap tiga ini akan dimulai pada Agustus 2020.
“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap tiga lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I-2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujarnya beberapa waktu lalu. (art)
Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona