Pimpinan UNS Positif COVID-19, Gedung Rektorat Ditutup

Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq (Solo)

VIVA – Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memutuskan untuk menutup gedung rektorat setelah salah satu pimpinannya dinyatakan positif COVID-19. Penutupan berlangsung selama empat hari, sejak Senin hingga Kamis mendatang untuk dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan, adanya salah satu pimpinan yang terkonfirmasi positif COVID-19, menyebabkan pihak kampus mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi penyebaran. Caranya dengan menutup gedung rektorat yang menjadi kantor pusat, auditorium dan rumah dinas UNS.

"Tempat-tempat yang pernah disinggahi itu dilakukan penyemprotan dengan disinfektan. Dan kami mengambil kebijakan sejak Senin sampai Kamis nanti, kantor pusat kami lockdown," kata dia saat konferensi pers secara virtual, Selasa, 21 Juli 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Baca juga: Rapat Perdana, Ini Rencana Komite Penanganan COVID-19 dan PEN

Penutupan tersebut, menurut Jamal, juga dilakukan di sejumlah fasilitas umum (fasum) di UNS, seperti menutup arena olahraga dan tempat rekreasi. Bahkan, tempat ibadah yang ada di dalam lingkungan kampus ikut ditutup.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Tempat ibadah seluruh agama, misalnya masjid, gereja dan tempat ibadah lainnnya di area UNS ditutup untuk menjaga dan meningkatkan kondusitifitas yang ada di Kentingan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, penutupan sejumlah fasilitas di UNS terkait adanya penemuan salah satu pimpinan yang terpapar COVID-19. Tes swab yang diikuti semua pimpinan tersebut sebagai tindak lanjut munculnya delapan pegawai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang positif COVID-19, saat melakukan kunjungan kerja di Solo untuk penandatanganan kerja sama dengan UNS pada pekan lalu.

"Kami mendapatkan informasi bahwa delapan orang dari Kemenparekraf itu dinyatakan positif Covid-19 pada sore harinya," ujarnya.

Adanya informasi tersebut menyebabkan rombongan rektor yang hadir dalam acara penandatanganan dengan Kemenparekraf itu, langsung menjalani swab test di RS UNS. “Alhamdulillah saya dan pimpinan yang ikut ke hotel hasilnya dinyatakan negatif,” ujarnya.

Tes swab itu tidak hanya dilakukan kepada rektor dan yang mendampinginya saat acara penandatanganan kerja sama itu, tapi juga menyasar semua pimpinan UNS. Lantas, dari semua hasil tes swab tersebut ternyata salah satu pimpinan UNS yang tidak ikut menghadiri acara penandatanganan malah positif COVID-19.

"Minggu sore kami terima hasil salah satu pimpinan positif. Terus dilakukan contact tracing kepada keluarga pimpinan itu, anak, istri, sopir, sekretaris hasilnya negatif. Informasi yang kami terima belum komplit karena hasil swab dari salah satu anaknya belum kita dapatkan dari RS UNS," ujarnya. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya