Indikator Politik: Kepercayaan Publik ke Jokowi soal COVID Agak Turun

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Eduward Ambarita/VIVA.

VIVA – Kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam mengatasi pandemi virus corona sedikit menurun. Data tersebut terlihat dari hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei Indikator politik Indonesia yang berjudul 'Perubahan Opini Publik Terhadap COVID-19: Dari Dimensi Kesehatan ke Ekonomi?'.

Jokowi Blusukan ke Temanggung Temui Petani Kopi, Minta Jaga Kualitas

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan kepercayaan publik kepada Jokowi pada Mei 2020, mendapatkan nilai 53,2 persen cukup percaya dan 14,0 persen sangat percaya. Namun pada Juli 2020, angka tersebut menurun, publik yang cukup percaya menjadi 52,6 persen dan sangat percaya menjadi 8,3 persen.

"Bulan Juli ada penurunan sedikit, kurang lebih 5 persen, dari cukup percaya 52,6 plus 8,3 persen sangat puas. Hal ini masukan buat Pak Jokowi dan pemerintah, trust terhadap kinerja Jokowi dan penanganan COVID-19 ada penurunan," kata Burhanuddin, Selasa 21 Juli 2020

Reaksi Bobby Nasution Setelah Dipecat PDIP

Untuk kepercayaan publik terhadap Menkes Terawan dalam mengatasi COVID-19, juga mengalami penurunan dibanding dengan bulan Mei lalu. Pada Mei 2020, kepercayaan publik terhadap Terawan sebanyak 48.4 persen, dan sangat percaya 9,4 persen sementara di bulan Juli, kepercayaan terhadap Terawan turun menjadi 36,7 persen dan sangat percaya menjadi hanya 2,2 persen.

“Kemudian pak Menkes Terawan  ada penurunan, dari 48 persen yang percaya di bulan mei, sekarang tinggal 36 persen percaya di bulan Juli. jadi figur kunci terkait penanganan COVID-19 ada penurunan, trust dan confident publik terhadap Jokowi masih jauh lebih tinggi terhadap Terawan," kata Burhan

Alasan PDIP Pecat Bobby Nasution karena Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Tak hanya dalam penanganan COVID-19, ternyata penurunan kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi juga terjadi dalam penilaian kinerja secara umum.

"Sekarang kinerja presiden secara umum kalau kita cek secara umum tidak terlalu berbeda dari sebelumnya. ada sedikit penurunan dibanding Mei dari 66,5 jadi 65 tapi turunnya tidak signifikan," tutur Burhan

Survei ini dilakukan lembaga survei indikator 13-16 Juli 2020. Dalam situasi pembatasan sosial, pertanyaan dilakukan melalui sambungan telepon. Sampel sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 5.872 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden. 

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. (ren) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya