Vaksin Corona Kerja Sama RI-China Bakal Diuji Coba ke 1.620 Orang
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Pemerintah bakal mempercepat produksi vaksin corona yang rencananya direalisasikan mulai awal tahun depan. Ketua Tim Riset Uji Vaksin, Prof Kusnandi Rusmil dari Universitas Padjajaran, mengatakan bahwa uji klinis tahap akhir dimulai bulan Januari 2021.
"Dengan jumlah sampel yang ikut uji klinis ini ada 1.620. Setelah itu selanjutnya akan dilakukan tindakan-tindakan penyuntikan yang akan dilakukan oleh Departemen Kesehatan," kata Kusnandi usai bertemu Presiden Joko Widod di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.
Baca juga: Bio Farma Siapkan Produksi Vaksin Corona Sebanyak 250 Juta Dosis
Kusnandi optimistis riset dan uji klinis vaksin anti corona ini berjalan tepat waktu. Riset yang juga menggandeng Bio Farma dan perusahaan asal China, saat ini sudah masuk ke tahap tiga.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menyampaikan, proyeksi dosis disiapkan sebanyak 100 juta per tahun. "Kita akan expand menuju 250 juta dosis per tahun. Tapi untuk tahap pertama sesuai target penyelesaian uji klinis Januari, pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun," katanya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, menyatakan sambil menunggu vaksin berproduksi, ia tak bosan-bosan meminta masyarakat disiplin mengikuti anjuran protokol kesehatan.
"Vaksin ini kita pastikan akan ada. Tapi saya mohon masyarakat juga berdisiplin supaya tadi kita bisa terus mengantisipasi. Bio Farma juga akan memastikan memproduksi obat untuk terapi kesembuhan karena ditanya obatnya apa pastikan belum ada. Tetapi terapi penyembuhan kita terus lakukan," kata Erick.
Sementara Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, pihaknya bakal mendampingi setiap proses uji klinis vaksin. Dia memastikan, jika saatnya vaksin siap edar, pihaknya memastikan hal itu sudah melewati tahapan dan ketentuan medis yang benar dan tepat.
Dalam pertemuan dengan Presiden itu, turut juga hadir Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.