Goyang PKS, PDIP-Gerindra Target 60 Persen Suara di Pilkada Depok
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Sekretaris DPC Gerindra Kota Depok,Hamzah optimistis, pihaknya bersama PDIP bakal meraup 60 persen suara, dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok.
“Instruksi dari ketua umum kami (Gerindra) maupun ketua umum PDIP sama. Kita harus menang mutlak 60 persen dari jumlah suara sah nanti,” katanya, Minggu, 19 Juli 2020
Hamzah menuturkan, Gerindra maupun PDIP adalah partai kader yang mempunyai mesin politik yang cukup solid. “Kita kaderisasinya cukup jelas dan memang itu selalu dimulai tiap tahun. Mesin partai kita mulai bergerak, tentunya kita berikhtiar, seluruh mesin partai dan relawan sayap-sayap partai semua turun ke bawah,” ujarnya.
Pria yang menjabat sebagai anggota DPRD Depok ini menjelaskan, PDIP dan Gerindra masing-masing memiliki 10 kursi di DPRD. Jika digabungkan, totalnya mencapai 20 kursi. Atas dasar itu, ia yakin mampu menumbangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah 15 tahun berkuasa di Depok.
“Jumlah suara kita tahun lalu hampir 330.000, belum lagi ditambah relawan yang nonpartai, ulama, para sayap-sayap partai yang membuat jaringan di setiap RT dan di akar rumput,” ujarnya.
Baca juga: Diterjang Angin Puting Beliung, 239 Rumah Warga di Pontianak Rusak
Dengan demikian, menurut Hamzah, pihaknya siap bertarung dengan mengusung Ketua DPC Gerindra Depok, Pradi Supriatna sebagai bakal calon wali kota dan Afifah Alia, kader PDIP sebagai wakilnya.
“Kita bukan urusan mau lawan siapa, kan kita mah sudah jelas. Mereka (partai lain) yang belum jelas. Kita dari awal ngomongin Pradi-Afifah ya betul kejadiannya. PDIP-Gerindra kita tetap siap bertarung,” katanya.
Sementara itu, Sekertaris DPC PDIP Depok, Ikravani Hilman menambahkan, selain partai kader, PDIP dan Gerindra adalah partai yang baru saja pemimpin koalisi besar di pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).
“Artinya mesin partai kami punya pengalaman yang luar biasa dalam pekerjaan ini. Jadi ketika ngomong solid, bukan hanya jelas ada di pengkaderan tetapi terwujud lewat perjuangan bersejarah yaitu pileg dan pilpres kemarin,” katanya.
Paling tidak, lanjut Ikra, pihaknya bisa memastikan minimal 50 persen kemenangan jika partai tersebut solid. “Termasuk partai-partai lain yang masih mempunyai kesempatan untuk bergabung, itu akan menambah suara kita,” ujarnya.
Ikra menyebut, masyarakat saat ini telah cukup cerdas dalam menentukan pilihan di politik, termasuk tentang buruknya tata kelola kota saat ini. Atas dasar itu, ia menyebutkan, Depok butuh pemimpin baru untuk lebih baik.
Ikra yakin Pradi-Afifah mampu mewujudkannya. “Kalau dibilang subjektif enggak apa-apa, walaupun saya akan berusaha objektif, bahwa kini berkembang pendapat yang menyebut Depok ini terkesan auto pilot dan ini dibuktikan oleh narasumber. Saya setuju dengan artikel di salah satu majalah, Depok ini kampung yang gagal jadi kota,” kata Ikra.