Logo DW

Kebun Raya Indonesia: Posisi Strategis dan Ancaman Kepunahan di Dalamnya

Imago Images
Imago Images
Sumber :
  • dw

Perbanyak infrastruktur riset

Menurut Handoko, sebelum kekayaan hayati dapat dikembangkan menjadi sebuah produk, ada banyak proses penelitian yang sejatinya harus dilalui. Mulai dari melakukan eksplorasi jenis tanaman, melakukan konservasi, menyimpan spesimen fisik, melakukan digitalisasi data molekuler, ekstraksi tanaman, dan melakukan bioprospeksi terkait hak paten. “Apa yang ada di kebun raya itu menjadi asal muasal dari rantai aktivitas yang luar biasa itu.”

Itulah sebabnya, untuk mendukung serangkaian proses penelitian ini, LIPI akhirnya banyak berfokus melakukan investasi terkait infrastruktur riset, kata Handoko.

Selain 5 kebun raya dan beberapa pusat riset yang sudah ada, LIPI juga tengah membangun beberapa fasilitas riset baru di Tanah Air. Beberapa di antaranya adalah rumah kaca besar untuk merekonstruksi berbagai iklim bagi tanaman dengan habitat asli yang sangat ekstrim, kemudian gedung pusat kekayaan hayati untuk melakukan digitalisasi terhadap koleksi spesimen secara fisik, DNA dan molekuler, serta rencana pembangunan kebun raya laut atau maritim bekerja sama dengan Kemenko Kemaritiman dan Investasi untuk melakukan konservasi ex-situ terumbu karang.

“Apalagi ke depan industri masa depan itu adalah industri berbasis bio, bio-industri, itu yang kita harapkan bahwa Indonesia bisa menjadi leading dalam bio-industri di masa depan,” kata Handoko.

Ada ancaman kepunahan

Namun, di balik masifnya koleksi tanaman di kebun raya dan banyaknya potensi pengembangan di dalamnya, ada ancaman kepunahan yang mengintai. Di sisi lain, penelitian-penelitian terkait kelangkaan tumbuhan yang seharusnya bisa dilakukan, ikut terhalang imbas pandemi COVID-19.