Perhatian, Daerah ini Memasuki Masa Kekeringan dan Cuaca Ekstrem
- ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini 64 persen daerah zona musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau. "Dari 64 persen ZOM yang telah memasuki musim kemarau, 30 persen ZOM diantaranya mengalami kekeringan," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat 17 Juli 2020.
Meskipun demikian, kata dia, cuaca ekstrem berupa hujan lebat tetap berpotensi terjadi hingga akhir tahun ini di berbagai wilayah di Indonesia.
"Karenanya, BMKG meminta masyarakat perlu terus waspada terhadap berbagai potensi dampak cuaca ekstrem, seperti longsor, banjir bandang dan banjir di berbagai wilayah Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, potensi cuaca buruk tidak hanya diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel. Provinsi lain juga diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan dapat disertai angin kencang.
Di antaranya, Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Riau, Lampung, Jabar, Jabodetabek, Kaltara, Jambi, Sumsel, Banten, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Kaltara, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Papua Barat dan Papua pada tanggal 17 Juli.
Baca juga: PAN Dukung Gibran Rakabuming pada Pilkada Solo
Dan, Aceh, Sumbar, Sumsel, Kep. Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Sumut, Jambi, Bengkulu, Jabar, Kaltara, Papua, dan Papua Barat pada tanggal 18 Juli.
Dijelaskannya, daerah pertemuan / perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Sumsel, Bengkulu, Sumbar, Sumut bagian Barat hingga Aceh, serta memanjang dari Papua bagian Tengah, hingga pesisir Barat Papua Barat.
"Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut," katanya.
Sementara itu Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachry Rajab, menjelaskan untuk wilayah Kabupaten Luwu, atau Sulawesi Selatan umumnya, dalam tujuh hari ke depan (17 - 24 Juli 2020), diprakirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat.
BMKG tetap terus secara rutin memberikan Peringatan Dini Cuaca Ekstreem, untuk 7 hari dan 3 hari ke depan hingga beberapa jam sebelum kejadian curah hujan ekstreem di seluruh wilayah di Indonesia. (ren)