Banjir Bandang di Luwu Utara, 30 Meninggal dan Ribuan Warga Mengungsi
- VIVA/Nurdin Amir
VIVA – Tim SAR gabungan kembali menemukan 3 korban banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Seorang korban di antaranya ditemukan di Desa Meli dan lainnya ditemukan di Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Menurut data Basarnas hingga Kamis, 16 Juli 2020, ditemukan korban meninggal dunia 30 orang dan sejumlah korban masih dalam pencarian. Sementara itu, ribuan warga yang terdampak terpaksa harus mengungsi ke daerah yang aman.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, tim SAR gabungan masih fokus mencari korban yang hilang tertimbun tanah akibat banjir bandang. “Karena masih ada laporan warga yang masih hilang, yaitu sekitar 66 orang.”
Baca: Video Mengerikan Pasca Banjir Bandang Masamba, Lumpur Keras 2 Meter
“Jadi, ada memang beberapa lokasi itu masih tertumpuk material, karena kami fokus pencarian orang hilang. Kemudian evakuasi warga yang masih bertahan. Kita edukasi untuk mengantisipasi potensi terjadi bencana susulan, mengingat curah hujan di hulu masih terjadi dan intensitasnya masih cukup tinggi,” ujarnya.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah bersama Kepala Polda Irjen Mas Guntur Laupe dan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka memantau dari udara yang menunjukkan kerusakan sejumlah infrastrukur dan permukiman warga akibat banjir bandang.
Nurdin mengungkapkan turut prihatin atas petaka yang menimpa warga di Luwu Utara dan akan melakukan langkah-langkah dalam penanggulangannya, terutama proses pencarian korban yang belum ditemukan dan memastikan logistik hingga jaringan listrik.
“Kami pastikan logistik tersedia, dan air bersih. Kita pulihkan cepat listrik, sehingga kita berhubungan dengan keluarga. Bagaimana pun jaringan itu sangat penting. Karena keluarga pasti khawatir yang mau menghubungi keluarganya di sini,” katanya usai mengunjungi warga korban banjir bandang di pengungsian. (ren)