Cegah Luapan Banjir Luwu Utara, Kementerian PUPR Gunakan 'Sandbag'

Banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih melaksanakan prosedur tanggap darurat terhadap banjir bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Kementerian PUPR, Adenan Rasyid, mengatakan, penanganan sementara mencegah kembali meluapnya air sungai telah dilakukan dengan menggunakan tanggul karung pasir atau sandbag.

“Untuk penanganan lebih lanjut kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di antaranya dengan bupati Luwu Utara dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan Kementerian PUPR," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 15 Juli 2020.

Menteri LH Ungkap Kondisi Mengerikan Kawasan Banjir Bandang di Sukabumi Menurut Citra Setelit

Baca juga: 4.000 Lebih Keluarga Terdampak Banjir Bandang Luwu Utara, 10 Meninggal

Banjir bandang terjadi disebabkan oleh luapan air Sungai Masamba akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai. Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar. Dia menduga itu dikarenakan adanya pembukaan lahan baru di kawasan tersebut.

Korban Banjir Bandang Cianjur Sukabumi Butuh Obat-obatan dan Makanan Siap Saji

"Berdasarkan informasi sementara, ada indikasi pembukaan lahan baru di daerah hulu Sungai Rongkong, Sungai Baliase dan Sungai Masamba yang menjadi salah satu penyebab banjir bandang,” ungkapnya.

Selain tanggul pasir, upaya tanggap darurat itu dilakukan dengan menambah empat unit alat berat berupa satu unit excavator, satu unit dozer, dan dua unit dump truck ke Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang.

Sebelumnya, alat berat berupa tiga unit excavator, satu unit dozer, dua unit dump truck telah dikerahkan. Selain itu, dua unit excavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, satu unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan satu unit dari mitra kerja.

Kementerian PUPR juga mengerahkan mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter satu unit dan hidran umum berkapasitas 2.000 liter 10 unit untuk membantu kebutuhan air bersih, karung sebanyak 1.000 lembar serta sembako untuk para pengungsi korban bencana banjir.
 
“Kami sangat concern dengan air bersih, terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (art)

Status Tanggap Darurat Bencana Ditetapkan oleh Pemkab Sukabumi Sepekan ke Depan
Dampak banjir bandang di Cikaso kabupaten Sukabumi

Diduga Picu Banjir Bandang di Sukabumi, 3 Perusahaan Tambang Diperiksa Polisi

Polres Sukabumi memanggil tiga perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, buntut terjadinya banjir bandang dan longsor

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024