Batik Air Beroperasi Tanpa Physical Distancing, Ini Kata Lion Air Grup

Batik Air yang tak terapkan physical distancing
Sumber :
  • Dok. Ahmad Nawardi

VIVA – Pesawat Batik Air ID 7517 rute Jakarta-Surabaya menjadi sorotan karena beroperasi tanpa menerapkan physical distancing pada Rabu, 15 Juli 2020. Kejadian ini diungkapkan anggota DPD asal Jawa Timur, Ahmad Nawardi.

Lion Parcel Beberkan 5 Jurus Kirim Barang Aman dan Efisien Pakai COD Ongkir

Pihak Lion Air Gorup pun menjelaskan persoalan ini. Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan, pihaknya berupaya menerapkan semua standar operasional penerbangan untuk mendukung pencegahan penyebaran virus COVID-19.

Namun, dalam persoalan Batik Air ID 7517 yang belum menerapkan physical distancing secara maksimal karena kemungkinan terkait dengan jumlah tingkat keterisian penumpang.

Jadi Wakil Ketua MPR, Rusdi Kirana Tak Mau Sibuk Urus Lion Group Lagi

"Bahwa dalam penerbangan tertentu kemungkinan jumlah tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sesuai kapasitas pesawat udara yang dioperasikan, sehingga penerapan physical distancing pada kabin belum maksimal," kata Danang dalam keterangan resminya, Rabu, 15 Juli 2020.

Baca Juga: Anggota DPD Ungkap Pengalaman Naik Batik Air tanpa Physical Distancing

Boeing Ngaku Salah Terkait Kecelakaan Lion Air, Kemenhub Bilang Begini

Danang menjelaskan, kondisi physical distancing yang belum maksimal itu juga lantaran beberapa pertimbangan. Pertama, kata dia, Lion Air Group berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para penumpang.

Faktor kedua karena pembelian tiket secara dadakan karena kepentingan penumpang yang urgent. Lalu, ia mengatakan, juga karena ada pemesanan tiket yang sudah dilakukan sejak jauh hari.

Kemudian, ia menekankan alasan lain yaitu adanya perubahan periode perjalanan atau reschedule dari penumpang. Selanjutnya, ada pihak tertentu seperti keluarga yang mem-booking duduk berdekatan seperti satu baris dalam satu penerbangan.

Danang menambahkan, adanya pengalihan penerbangan atau transfer flight dari penerbangan lain yang disebabkan pembatalan atau operasional lainnya. "Tujuan pelaksanaan penerbangan Lion Air Group dapat berjalan yang memenuhi aspek keamanan, keselamatan perjalanan udara (safety first), tetap melakukan protokol kesehatan," ujar Danang. 

Sebelumnya, anggota DPD RI Ahmad Nawardi mengungkapkan pengalamannya saat menumpangi pesawat Batik Air ID 7517 rute Jakarta-Surabaya tanpa penerapan physical distancing pada Rabu ini, 15 Juli 2020. Ia menyayangkan pihak maskapai tak mengatur jarak duduk penumpang di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19.

Senator asal Jatim itu menceritakan, sebelum pesawat berangkat, terdapat bangku penumpang di bagian depan pesawat milik Lion Air Group itu semuanya penuh. Setiap baris bangku diisi penumpang, termasuk kursi yang ditandai silang. 

Padahal, ada kursi kosong di belakang. "Pramugarinya bilang, nanti diatur. Ya, sudah, saya diam," ujarnya saat dihubungi VIVA.

Ternyata, hingga pesawat berangkat, jarak duduk penumpang tetap tidak diatur. Selain dirinya, Nawardi mengatakan beberapa penumpang lain juga protes. 

Namun, oleh pihak pramugari dijawab masing-masing baris tempat duduk tetap diisi penuh karena penumpang sudah dikasih face shield. "Selain face shield, juga dikasih tisu basah," ujar Nawardi menirukan ucapan pramugari. 
 

Gibran Rakabuming Gunakan Pesawat Komersial Batik Air Kelas Ekonomi ke Semarang

Gunakan Pesawat Ini ke Semarang, Gibran Rakabuming Jadi Sorotan Netizen

Gibran Rakabuming menarik perhatian publik karena memilih menaiki pesawat komersial Maskapai Batik Air kelas Ekonomi, ketimbang menggunakan pesawat kepresidenan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024