Kisah Anak di Kabupaten Bengkayang, Sekolah Lewat Jembatan Ambruk
- VIVA/ Ngadri.
VIVA - Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Tapen dan Desa Muhil Bersatu, di Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mendadak roboh pada Senin, 13 Juli 2020. Jembatan gantung tersebut ambruk saat dilewati warga yang membawa orang sakit.
Kepala Desa Tapen Yanto membenarkan, jembatan gantung yang menghubungkan dua desa Tapen dan Desa Muhil Bersatu roboh pada Senin, 13 Juli 2020. Jembatan gantung tersebut roboh saat dilewati oleh warga yang membawa warga yang sedang sakit.
"Iya informasi tersebut benar. Akibat jembatan gantung tersebut roboh sampai menelan korban jiwa. Karena warga yang sakit kemudian jatuh ketika jembatan gantung roboh kemudian meninggal dunia," kata Yanto kepada VIVA, Rabu, 15 Juli 2020.
Baca juga: Jembatan Gantung Hutan Kota Kemayoran Ambruk
Yanto melanjutkan, umur jembatan gantung yang roboh diperkirakan sudah sekitar 10 tahun. Selama 10 tahun belum pernah dilakukan pembangunan kembali. Padahal, menurut Yanto, jembatan gantung tersebut statusnya jalan provinsi dan menjadi salah satu akses warga untuk ke desa yang lain dan anak-anak pergi ke sekolah.
"Saya sebagai kepala desa berharap kepada pemerintah provinsi agar secepatnya memperbaiki jembatan gantung yang roboh ini. Karena sejak jembatan gantung roboh anak-anak pergi sekolah kesulitan melalui jembatan tersebut," katanya.
Sementara itu, Camat Suti Semarang Rudi Hartono juga membenarkan adanya jembatan gantung yang menghubungkan dua Desa Tapen dan Desa Muhil Bersatu, roboh pada Senin, 13 Juli 2020. Akibat jembatan gantung tersebut roboh telah merenggut nyawa warga yang pada saat itu melewati jembatan.
"Iya benar informasi adanya jembatan gantung tersebut, semoga dilakukan perbaikan oleh pemerintah agar jembatan gantung bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat," ujarnya.