8 Provinsi Ini Sumbang 74 Persen Kasus Corona di Indonesia

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional, Wiku Bakti Bawono Adisasmito
Sumber :
  • covid19.go.id

VIVA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC-19) kembali memberikan perkembangan terbaru terkait pemetaan zonasi risiko daerah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Tim Pakar GTPPC-19, pergerakan zonasi risiko daerah terpapar COVID-19 mengalami perubahan yang lebih baik. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Ketua Tim Pakar GTPPC-19 mengatakan, sejak pertama kali zonasi diumumkan yaitu 31 Mei 2020 hingga saat ini, terjadi perkembangan yang membaik.

“Selama tujuh pekan terakhir terjadi perkembangan yang sangat signifikan, Jika di akhir Mei zona merah (risiko tinggi) tersebar di 108 kabupaten/kota, kini per tanggal 12 Juli 2020 zona merah hanya tersebar di 55 kabupaten/kota,” kata Wiku saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Selasa, 14 Juli 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Baca juga: Update Corona 14 Juli: Jatim Catat 353 Kasus Baru, 352 Sembuh

Selain itu untuk terdapat daerah yang bisa mengubah zonasinya, dari zona tinggi menjadi zona tidak terdampak.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

“Jika melihat zona hijau (tidak terdampak) cukup banyak daerah di Indonesia yang mengubah zonasinya dari zona tinggi, sedang dan rendah untuk menjadi zona tidak terdampak atau tidak ada kasus,” ujar Wiku.

Wiku yang merupakan pakar epidemologi menyatakan, meskipun menunjukan tren membaik, masyarakat diharapkan tetap waspada.

“Meskipun kecenderungan selama tujuh minggu terakhir terjadi peningkatkan yang baik, tetapi kewaspadaan tetap harus dijaga agar makin lama makin membaik lagi,” ujarnya.

 Wiku menjelaskan, terdapat beberapa daerah yang menjadi perhatian dikarenakan jumlah kasus yang tinggi. Provinsi yang menjadi perhatian karena jumlah kasus tinggi dan insidensinya tinggi, per tanggal 12 Juli 2020, meliputi Jawa Timur 16.658 kasus, DKI Jakarta 14.517 kasus, Sulawesi Selatan 6.973 kasus, Jawa Tengah 5.473 kasus, Jawa Barat 5.007 kasus, Kalimantan Selatan 4.146 kasus, Sumatera Utara 2.323 kasus, dan Papua 2.267 kasus. Total dari delapan provinsi ini 74 persen dari seluruh kasus corona di Indonesia.

Wiku mengatakan, Tim Gugus Tugas akan meningkatkan pemeriksaan, pelacakan dan pengobatan di delapan provinsi tersebut, guna menurunkan jumlah kasus di tiap provinsinya.

“Perlu ditingkatkan tiga T, Testing, Tracing dan Treatment. Dengan harapan kasus ini akan bisa menurun dan lebih baik dan kondisi Indonesia secara keseluruhan lebih baik,” ujarnya.

Tak lupa ia berpesan agar kerja sama antar pihak diperlukan dan selalu menerapkan protokol kesehatan dimana dan kapan pun.

“Pimpinan daerah dan masyarakat mari bekerja sama agar seluruh wilayah di Indonesia menjadi membaik dengan cara menerapkan protokol Kesehatan yang dijalankan secara individu ataupun kolektif,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya