Warga Papua Demonstrasi Menolak Otsus Jilid 2

Mahasiswa dan warga asal Papua demo soal otsus di Kemendagri
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Massa yang terdiri dari mahasiswa dan warga asal Papua kembali melakukan aksi unjuk rasa. Mereka yang mengaku mewakili warga Papua ini melakukan aksi unjuk di depan gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. 

Warga yang berasal Papua berdemonstrasi sebagai bentuk protes penolakan terhadap pemberlakuan otonomi khusus (otsus) yang selama ini diterapkan di seluruh wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. 

Dalam aksi di depan gedung Kemendagri ini, warga Papua ini membawa sebuah spanduk berukuran panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter. Pada spanduk tersebut tertulis ihwal tuntutan yang disampaikan. 

Selain spanduk besar tersebut, masyarakat Papua juga memegang puluhan poster lainnya yang bertuliskan berbagai tuntutan. 

Tampak pula, seluruh peserta aksi ini mengenakan masker meski jarak di antara mereka tidak begitu terjaga. Para warga Papua ini tampak berhimpitan saat sedang melaksanakan aksi unjuk rasa tersebut. 

"Tolak Otsus jilid 2. Berikan hak menentukan masih sendiri sebagai solusi paling demokratis," bunyi tulisan yang tertera pada spanduk besar tersebut, Selasa 14 Juli 2020.

Puluhan warga Papua ini menuntut, agar Papua diberikan hak untuk berdiri sebagai satu negara tersendiri dan terlepas dari wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

"Papua sudah seharusnya berdiri sendiri (merdeka). Hari ini, kami datang untuk menuntut bangsa Indonesia untuk segera melepas Papua. Kami tidak ingin lagi bergabung pada sebuah negara yang rasis. Lebih baik kami merdeka," seru seorang orator saat aksi masyarakat Papua berlangsung di depan gedung Kemendagri.

Brigjen Alfred Papare Dimutasi jadi Kapolda Papua Tengah, Brigjen Haribowo Kapolda Papua Barat Daya

Aksi tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Metro Gambir Kompol Kadek Budiarta. 

"Khusus untuk aksi ini, kami menerjunkan 1 satuan setingkat peleton (SSK) dari Brimob, 1 SSK dari Samapta, dan sejumlah personel dari Polsek Metro Gambir dan Polres Metro Jakarta Pusat," ujar Kadek. (ren)

PB IDI Kecam Pejabat yang Pukul Dokter di Papua, Minta Pelaku Ditindak Keras


Baca juga: Bantu Buron Djoko Tjandra Bikin E-KTP, Lurah Grogol Selatan Dicopot

Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono

Ikatan Santri DKI Lakukan Aksi Demo pada Ucapan Suswono: Kami Sangat Menyayangkan!

Afthon juga menambahkan bahwa pernyataan Suswono tidak hanya melukai umat Islam, tetapi juga merusak citra pemimpin yang seharusnya menjadi panutan masyarakat. 

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024