Epidemiolog Nilai Target Uji PCR di Indonesia Masih Jauh dari Standar
- bbc
- Papua waspadai gelombang kedua Covid-19, `Ini bukan kutukan Tuhan`
- Belasan penumpang pesawat positif Covid-19, pemerintah didesak ambil alih tes bebas corona dan karantina untuk calon pengguna transportasi umum
- Inggris uji coba tes Covid-19 dengan menggunakan air liur `no swab` - `Berpotensi temukan orang yang terinfeksi tapi tidak memiliki gejala`
- Misteri di balik rendahnya jumlah kematian akibat Covid-19 di Jepang - faktor `kekebalan superior` atau `kepatuhan`?
"Buka data yang sebenarnya sehingga masyarakat, supaya setiap kali memutuskan beraktifitas keluar rumah mereka sadar seberapa tinggi risiko kegiatan itu. Saat ini kita tidak tahu apa-apa akibatnya banyak yang beraktivitas tidak pakai masker dan biasa-biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa, dan ini berbahaya," kata Elina.
"Kalau sekarangkan yang terlihat seakan-akan pemerintah mengecilkan skala wabah dengan dasar tidak mau membuat masyarakat panik. Akibatnya banyak masyarakat yang tidak peduli dan tidak bisa diajak bersama untuk waspada akan virus ini," katanya.
Jokowi targetkan 30.000 tes PCR
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan para menteri Senin (13/07) menyoroti peningkatan kasus positif COVID-19 yang mencapai hingga 1.681 kasus dan 2.657 kasus dalam sehari.
Ia pun meminta untuk dilakukan peningkatan terhadap pengetesen, penelusuran, dan perawatan, khususnya di delapan provinsi yang menjadi prioritas yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Papua.
"Untuk tes harus ditingkatkan jumlah PCR test dengan menambah jumlah lab-lab yang ada di daerah plus mobile lab PCR yang kita harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan bisa tercapai 30.000.
"Dan penelusuran untuk ODP maupun PDP kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment, ini peningkatan fasilitas rumah sakit khususnya kasur, APD, pengobataan, ventilator. Kalau memang kekurangan agar Kemenkes bisa menyampaikan ke Menteri PU untuk segera diselesaikan," kata Jokowi.
Terhadap instruksi presiden tersebut Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo akan menjadikan tes PCR prioritas utama dalam melakukan pemeriksaan karena memiliki tingkat akurasi yang tinggi.