Epidemiolog Nilai Target Uji PCR di Indonesia Masih Jauh dari Standar
- bbc
Epidemiolog menilai target Presiden Joko Widodo yang diungkapkan Senin (13/07) agar tes PCR (polymerase chain reaction) berada di angka 30.000 per hari, masih jauh dari standar minimum dalam memetakan skala wabah virus corona di Indonesia.
Jika mengikuti acuan Badan Kesehatan Dunia WHO, yang ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk, jumlah minimal tes Indonesia adalah 270.000 atau 54.000 orang per hari.
Berdasarkan data Senin (13/07), pemerintah melakukan tes PCR dengan 13.100 spesimen. Sementara Minggu (12/07), tes PCR dilakukan terhadap 22.379 spesimen.
Angka tes ini masih jauh di bawah target acuan WHO. Hal ini terjadi di tengah posisi Indonesia yang berada dalam situasi yang disebut kolaborator saintis dan juga epidemiolog LaporCOVID-19 Iqbal Elyazar sebagai "kritis".
Indonesia mengalami pelonjakan kasus yang tajam dalam beberapa pekan terakhir dengan kenaikan dalam periode 24 jam di atas 1.000. Data pada Kamis (09/07) dalam sehari bahkan mencapai 2.657 kasus.
"Sekarang Indonesia berada di situasi kritis, konsekuensi dari pergerakan orang yang bebas di luar, lalu tidak pakai masker. Peningkatan sekarang akibat dari penularan 2-3 minggu lalu. Dan dampak penularan saat ini akan kita lihat pada Agustus dan September bulan depan," kata Iqbal kepada wartawan BBC News Indonesia Raja Eben Lumbanrau, Senin (13/07).
Ditambah lagi, tes spesimen yang dilakukan, menurut Elina Ciptadi dari Kawal COVID-19, belum maksimal karena tidak 100 persen dilakukan untuk penelusuran orang baru namun juga untuk pemeriksaan ulang pasien.
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan akan menjadikan tes PCR prioritas utama dalam melakukan pemeriksaan.
- Kapan puncak pandemi Covid-19 di Indonesia akan terjadi setelah penerapan `new normal`?
- Kasus baru Covid-19 Jakarta kembali lampaui kasus sembuh di tengah perpanjangan masa transisi PSBB
- `Kami adalah ibu dari hewan-hewan ini`, kisah pekerja kebun binatang yang memilih merawat hewan tanpa digaji, walau sudah dipecat