Kabupaten Boyolali Masuk Zona Merah Penularan COVID-19
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, saat ini memasuki zona merah atau berisiko tinggi penularan virus Corona COVID-19. Sudah ada 80 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga hari ini, Senin, 13 Juli 2020.
Jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali hari ini bertambah sebanyak enam orang, sehingga total ada 80 orang. Dari jumlah tersebut, 53 orang pasien dinyatakan sembuh, 24 orang pasien masih dalam perawatan, dan tiga orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, menjelaskan, penambahan kasus ini membuat daerahnya masuk kategori wilayah berisiko tinggi atau zona merah COVID-19. Menurut dia, penilaian indikator kesehatan masyarakat itu untuk Boyolali 1,38.
"Nilai 1,38 ini menunjukkan bahwa daerah Boyolali masuk risiko penularan tinggi atau zona merah," kata Ratri dikutip dari tvOne pada Senin, 13 Juli 2020.
Baca juga:Â Jubir Gugus Tugas: Penularan Corona Kini seperti Asap Rokok
Oleh karena itu, Ratri mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan COVID-19, mengingat wilayah Boyolali masuk zona merah.
"Perlu masyarakat untuk menindaklanjuti protokol kesehatan di semua sektor, terutama terkait aktivitas-aktivitas masyarakat," ujarnya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah kasus positif Corona terus meningkat secara nasional hingga Senin, 13 Juli 2020. Data terbaru, ada penambahan kasus positif sebanyak 1.282 orang sehingga totalnya 76.981 pasien.
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menjelaskan, untuk DKI Jakarta melaporkan ada 281 kasus baru dengan 208 orang sembuh. Kemudian, Jawa Timur juga melaporkan ada 219 kasus baru dengan 268 orang sembuh.
"Sulawesi Selatan ada 124 kasus baru dengan 259 orang sembuh. Jawa Tengah ada 100 kasus baru dengan 30 orang sembuh, dan Papua 98 kasus baru dengan sembilan sembuh," kata Yurianto.
Menurut dia, total sembuh secara nasional sudah 36.689 pasien. Sementara itu, yang meninggal dunia mengalami peningkatan sebanyak 50 orang dengan total keseluruhan 3.656 orang.
"Kasus di bawah 10 dilaporkan oleh 19 provinsi. Sementara itu, ada sembilan provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada kasus sama sekali," tuturnya.
Pemerintah juga menyampaikan per hari ini sebanyak 13.100 spesimen sudah diperiksa. Total sebanyak 1.740.466 spesimen diperiksa. Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 33.504 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 13.439 orang. (art)