Pantau Penanganan COVID-19 di Jawa Timur, Menkes Ngantor di Surabaya

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ngantor di Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA - Tingginya jumlah kasus COVID-19 di Jawa Timur mendapat perhatian serius Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Oleh karena itu, mulai hari ini, Minggu, 12 Juli 2020, hingga beberapa hari ke depan, mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto itu akan berkantor di Surabaya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Iya betul, Pak Menkes ngantor di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur," kata Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesdirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. M. Budi Hidayat yang ikut mendampingi Menkes, Minggu, 12 Juli 2020.

Baca juga: Tak Hanya Rektor, Dua Profesor USU Lainnya Juga Positif COVID-19

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Budi menuturkan Menkes sengaja berkantor di Surabaya untuk memastikan penanganan COVID-19 di Jawa Timur berjalan dengan baik. "Karena kita tahu penyebaran Covid-19 di sini perlu perhatian khusus," katanya lagi.

Terawan tiba di Surabaya pada Sabtu malam, 11 Juli 2020, setelah sebelumnya menyerahkan santunan bagi tenaga kesehatan yang meninggal saat bertugas menangani pasien COVID-19 di Semarang.

Pelantikan Pimpinan KKI Picu Kontroversi dan Kritik Tajam

Di Surabaya, Minggu pagi, Terawan langsung menggelar rapat yang antara lain dihadiri Kepada Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana, dan Sekretaris Dearah Jawa Timur, Heru Tjahyono. Setelah rapat, Menkes meninjau Rumah Sakit lapangan Indrapura.

Mengganasnya COVID-19 di Jawa Timur sempat mendapat atensi dari Presiden Jokowi. Saat berkunjung ke Surabaya, pada 25 Juni 2020, Jokowi memberi tenggat dua pekan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan laju pertambahan pasien positif Virus Corona.

Kasus COVID-19 per hari ini, Minggu, 12 Juli 2020, secara nasional bertambah 1.681 sehingga total keseluruhan mencapai 75.699. Pasien sembuh bertambah 919 orang sehingga total sebanyak 35.638 pasien.

Sedangkan yang meninggal bertambah sebanyak 71 orang, sehingga total mencapai 3.606 orang.

Ilustrasi berhenti merokok.

Ekonom Indef Sebut Kebijakan Rokok Polos Ancam Ekonomi Indonesia Rp308 Triliun

Kritik terhadap PP 28/2024 dan rencana kemasan rokok polos tanpa merek muncul dari ekonom dan pakar hukum, menyoroti dampak ekonomi besar dan potensi intervensi asing.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024