Dengan Topi Koboi, Yasonna Laoly Menyapa Buronan Maria Pauline Lumowa
- Kemenkumham
VIVA – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) mengekstradisi Maria Pauline Lumowa, sosok yang sedang menjadi sorotan lantaran tindak kejahatannya. Maria Pauline melakukan pembobolan Bank BNI senilai Rp1,7 triliun.
Maria Pauline Lumowa akhirnya ditangkap setelah 17 tahun lebih menjadi buronan. Dia merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru senilai Rp 1,7 triliun lewat Letter of Credit (L/C) fiktif.
Sejak Desember 2003, Maria menjadi buronan sebulan sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh tim khusus yang dibentuk Mabes Polri. Perempuan berusia 62 tahun ini belakangan diketahui keberadaannya di Belanda pada 2009 dan sering bepergian ke Singapura.
Pemerintah Indonesia sempat mengajukan dua kali permohonan ekstradisi kepada pemerintah Belanda, yakni pada 2010 dan 2014, karena ternyata Maria sudah menjadi warga negara Belanda sejak 1979.
Namun permintaan ekstradisi itu ditolak oleh Belanda. Mereka justru memberikan opsi agar Maria disidangkan di Belanda.
Saat hendak terbang ke Indonesia, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, terlihat menghampiri sang buronan, Maria Pauline, dengan gaya tak biasa. Yasonna mengucapkan selamat datang kepada Maria, dengan mengenakan topi bak koboi.
"Selamat datang. Mudah-mudahan baik-baik. Face it, no problem," kata Yasonna saat menyapa Maria di pesawat, Kamis 9 Juli 2020. (ren)
Baca Juga: Menkumham Bawa Pulang Buronan Pembobol BNI Rp1,7 Triliun Maria Lumowa