Jokowi Minta Prabowo Beli Produk Alutsista Dalam Negeri
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Presiden Jokowi menyatakan bahwa salah satu cara keluar dari krisis saat ini adalah dengan mempercepat belanja pemerintah. Bagi dia, pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19 bakal terlihat pada kuartal III mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas pada Selasa, 7 Juli 2020, di Istana Negara, Jakarta, sebagaimana baru dipublikasikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, kemarin malam.
"Saya sekarang ini melihat belanja kementerian itu harian. Naiknya berapa persen. Harian, saya lihat betul sekarang. Karena memang kuncinya di kuartal ketiga ini. Begitu kuartal ketiga bisa mengungkit ke plus (pertumbuhan ekonomi), ya sudah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan Insya Allah juga akan lebih mudah," kata Jokowi.
Jokowi pun mengungkit anggaran 'jumbo' di sejumlah kementerian. Ia sengaja mengundang rapat kementerian- kementerian tersebut supaya percepatan penyerapan anggaran dilakukan di saat- saat ini.
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp70,7 triliun, Kemensos Rp104,4 triliun, Kemenhan Rp117,9 triliun, Polri Rp92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp32,7 triliun," kata dia.
Jokowi mengingatkan, pola belanja anggaran tidak boleh lagi dilakukan secara biasa. Ia juga mengingatkan, Kementerian Pertahanan yang kini dipimpin Prabowo Subianto, untuk membeli sesuatu dengan mengutamakan produk dalam negeri.
"Dan saya titip beli produk dalam negeri. Misalnya di Kemenhan, bisa saja beli di DI, beli di Pindad, beli di PAL, yang bayar di sini ya cash cash cash APBN. Beli produk dalam negeri, saya kira Pak Menhan (Prabowo) lebih tahu mengenai ini," kata dia.
Sedangkan Kepolisian, menurut Jokowi juga sama. “Saya kira belanja- belanja yang dulu belanja ke luar, rem dulu. Beli belanja yang produk- produk kita, agar apa, ekonomi kita kena trigger bisa memacu growth," tutur Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan di sektor kesehatan. Ia meminta, kementerian membeli alat uji virus corona seperti PCR atau rapid test buatan dalam negeri, bukan impor lagi. Jangan lagi, minta Presiden, hanya untuk sekadar masker, negara harus mengimpornya dari luar.
"Termasuk sekarang obat-obatan. Kalau perlu stok, tidak apa- apa. Tapi stok dalam negeri," ujar Jokowi.