Target Dua Minggu Kendalikan Corona, Jalan di Surabaya Raya Ditutup
- VIVAnews/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Tiga ruas jalan utama di Kota Surabaya, Jawa Timur, ditutup sejak Jumat malam, 3 Juli 2020. Hal itu dilakukan untuk menekan angka Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Jawa Timur.
Tiga ruas jalan yang ditutup di Surabaya ialah sepanjang Jalan Raya Darmo, Jalan Tunjungan, dan Jalan Pandegiling. Tiga jalan itu, pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya diberlakukan, ditutup dan sempat dibuka kembali setelah PSBB berakhir.
Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah mengatakan, penutupan akses di tiga ruas jalan itu berlaku setiap hari, yaitu dari pukul 21.00 sampai pukul 04.00 WIB. "Kalau hari Sabtu dan Minggu sampai jam dua belas siang," katanya saat penutupan ruas Jalan Raya Darmo, Sabtu, 4 Juli 2020.
Baca juga: Kasus Tertinggi, Jatim Berlakukan Layanan Pasien Covid-19 Satu Pintu
Tidak hanya di Surabaya, penutupan akses titik-titik tertentu juga diberlakukan di dua daerah lain di wilayah Surabaya Raya. Di Sidoarjo, misalnya, akses masuk dari Surabaya ke Kota Udang itu kembali ditutup dari pukul 21.00 sampai pukul 05.00 WIB. Kondisi itu juga persis seperti saat pemberlakuan PSBB.
"Gresik juga seperti itu (ada pembatasan akses jalan). Ini adalah hasil kesepakatan tiga daerah yang dilakukan tadi malam di Makodam. Jadi, semuanya (Surabaya Raya) dilakukan secara serentak," ujar Widodo.
Ia menuturkan, pembatasan akses jalan dan jam malam kembali diberlakukan setelah melihat pergerakan masyarakat berjalan normal, serta masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Ia menyontohkan, kebiasaan banyak orang yang bersepeda secara bergerombol dan berkelompok pada saat malam, terutama di sepanjang Jalan Raya Darmo dan Jalan Tunjungan.
"Banyak warga melakukan kegiatan yang tidak pada tempatnya, seperti sepedaan dengan begitu banyak massa, tidak disiplin protokol kesehatan. Kalau memang berniat olahraga, kan ada hari-harinya, bukan malam hari seperti ini. Kedua, masih ada penumpukan massa di sepanjang jalan yang kita tutup ini yang belum melakukan protokol kesehatan, di antaranya tidak bermasker," ujar Widodo.
Tujuan utama pembatasan akses jalan itu untuk menekan angka kasus positif corona di Jawa Timur, terutama di Surabaya Raya, yang masih terus naik hingga sekarang.
Widodo tak menampik ketika ditanya apakah kebijakan itu dilakukan untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo yang menginginkan kasus corona di Jatim bisa dikendalikan dalam dua minggu. "Di antaranya untuk itu," ujarnya.
Angka corona di Jatim saat ini tak kunjung turun, kendati deadline yang diberikan Jokowi tinggal sepekan lagi. Berdasarkan data Covid-19 dari Diskominfo Jatim per 3 Juli 2020, total kasus positif corona di Jatim sebanyak 13.025 setelah ada tambahan 340 kasus baru. Terbanyak tetap di Surabaya, yaitu 6.198 kasus. Disusul Sidoarjo 1.769 kasus dan Gresik 806 kasus.