4 Kepala Daerah Setuju Wisata Gunung Bromo Dibuka Kembali
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan koordinasi dengan empat kepala daerah yakni, Bupati Lumajang, Bupati Malang, Bupati Probolinggo dan Bupati Pasuruan. Mereka menyusun standar operasional prosedur (SOP) wisata Gunung Bromo di masa transisi new normal.
Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie mengatakan, penyusunan SOP dilakukan sebelum membuka kembali wisata Gunung Bromo dalam waktu dekat. SOP ini dibuat untuk menjamin penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 berjalan ketat, terukur dan konsisten. Rencananya pembukaan kawasan TNBTS untuk kunjungan wisata alam akan dilakukan secara bertahap.
"Kami tetap berkoordinasi kepada Gugus Tugas Covid-19 dan Pemda setempat
serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai pedoman dan peraturan perundangan yang berlaku. Pada tahap awal, kegiatan pariwisata alam one day trip dapat dilakukan pada wilayah zona tidak terdampak (hijau) dan zona resiko rendah (kuning), dan atau zona lain dengan rekomendasi tertulis dari Bupati," kata John, Kamis, 2 Juli 2020.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, usai melakukan koordinasi dengan tiga kepala daerah lainnya serta Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam (KSDAE) mereka sepakat wisata Gunung Bromo dibuka kembali. Namun, untuk wisata ke Gunung Semeru direkomendasikan sementara tetap ditutup.
"Kami sudah memaparkan kesiapan pembukaan sektor pariwisata akses ke Gunung Bromo pada Ditjen KSDAE dan tim gugus tugas nasional penanganan Covid-19. Karena setiap daerah punya model berkenaan dengan pengembangan dan akses pariwisata," ujar Thoriqul.
Thoriqul mengatakan, kegiatan pariwisata di TNBTS penting untuk kembali dibuka karena banyak warga di empat daerah yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata Gunung Bromo. Sementara untuk kepastian tanggal pembukaan wisata Gunung Bromo masih menunggu keputusan dari pusat. Dia berharap, saat Gunung Bromo kembali dibuka untuk pariwisata, seluruh wisatawan wajib mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
"Yang pasti kita ikhtiar untuk memulai langkah teknis memasuki normal baru terkait pariwisata di TNBTS. Semua sepakat dibuka, tetapi untuk waktu pasti pembukaannya kapan, kita masih menunggu keputusan dari pusat. Setiap hari ada monitoring Balai Besar TNBTS," tutur Thoriqul.
Keputusan pembukaan kembali wisata Gunung Bromo selain rekomendasi dari pusat, rekomendasi dari empat kepala daerah juga dibutuhkan. Sebab, Gugus Tugas Covid-19 di daerah lah yang paling mengetahui kondisi dan peta ancaman penyebaran Covid-19. Apalagi jalur menuju Gunung Bromo memang melalui empat daerah, Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo.
"Selain keputusan dari pusat, keputusan pembukaan wisata ke Gunung Bromo juga tergantung rekomendasi dari 4 kepala daerah. Yang memiliki wewenang untuk menyiapkan sarana prasarana wisata di tengah pandemi ini adalah kepala daerah. Sehingga berdasarkan rekomendasi itu, harapannya bupati menyiapkan hal-hal yang perlu disiapkan sesuai protokol kesehatan seperti sarana cuci tangan, dan yang lainnya," kata Thoriq.