Dibuka 1 Juli, Pengunjung Candi Prambanan Dibatasi 1.500 Orang
- Dok TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko
VIVA – PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko berencana membuka kembali kunjungan wisata ke Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko pada Rabu, 1 Juli 2020.
Sejumlah persiapan telah dilakukan PT TWC sebelum membuka kembali kunjungan wisatawan. Di antaranya dengan melakukan tiga kali simulasi.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono, mengatakan bahwa meskipun akan membuka kunjungan wisata di Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko pada 1 Juli 2020, akan ada pembatasan jumlah wisatawan. Edy menyebut jumlah wisatawan akan dibatasi sebanyak 1.500 orang dalam sehari.
"Selama masa uji coba pembukaan operasional ini, untuk kehati-hatian kami akan melakukan pembatasan pengunjung hanya 20 sampai 25 persen atau maksimal 1.500 orang per hari," kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 Juni 2020.
"Pelaksanaan uji coba ini akan dimonitoring oleh tim dari pemerintah daerah. Kami berharap penerapan ini dapat menjadi percontohan dalam pelaksanaan protokol kesehatan di era new normal pariwisata ini," imbuh Edy.
Edy merinci, waktu operasional kunjungan Candi Prambanan akan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan berakhir pada 16.00 WIB. Sementara itu, untuk Candi Ratu Boko, lanjut Edy, jam operasional dari pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.
“Nantinya akan dilakukan jeda istirahat selama satu jam untuk membersihkan semua peralatan protokol kesehatan yang telah digunakan oleh wisatawan,” ungkap Edy.
Edy menjelaskan, untuk mengurai antrean pengunjung di loket, PT TWC mengimbau wisatawan melakukan pembelian tiket secara online di ticket.borobudurpark.com.
“Untuk pembelian secara langsung dibatasi sebanyak 1.000 tiket. Sisanya 500 tiket dapat dilakukan melalui reservasi online,” ungkap Edy.
Edy menambahkan, selain diwajibkan menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, wisatawan juga tidak diperkenankan untuk membawa makanan atau minuman ke dalam kawasan candi.
“Kecuali makanan konsumsi bayi, misal makanan bayi atau susu kami tetap mengizinkan,” tutur Edy.