Papua Waspada Gelombang Kedua Covid-19: Ini Bukan Kutukan Tuhan
- bbc
"Alat tes sudah ada, tinggal dites, dikarantina. Saat ini yang jadi kendala begitu dinyatakan positif ada tantangan di masyarakat yang nggak mau diisolasi, nggak mau dikarantina, ini tantangan besar," kata Hasmi.
Kendala fasilitas dan tenaga medis juga dialami oleh provinsi Papua Barat.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr Victor Eka Nugrahaputra menjelaskan kini sudah ada penambahan tiga fasilitas tes di Papua Barat yang mempermudah proses pengujian.
Tiga bulan lalu, belum ada satupun unit PCR di Papua Barat, kecuali sebagai tes cepat molukuler (TCM) untuk TBC. Perangkat tes ini kemudian secara bertahap dilengkapi dengan cartridge sehingga sudah bisa menggunakan TCM untuk diagnositk Covid-19.
"Sebelumnya kita harus kirim ke Makassar, atau Jakarta, atau Jayapura," ujar Victor.
"Ke depan bisa prediksi tantangan akan lebih berat, daya dukung harus lebih merata. Sekarang sudah tersedia di Manokwari, Bintuni, Sorong itu daerah-daerah yang diperkuat ketersediaannya," imbuhnya kemudian.
Betapapun, kata Victor, yang harus diwaspadai ke depan terkait penambahan kasus di Papua Barat adalah ketersediaan fasilitas tenaga medis yang minim.
"Saya melihat pandemi ini batu uji hasil kerja keras bertahun-tahun membangun sistem dan subsistem kesehatan. Ketika harus mengakui bahwa sistem dan subsistem belum cukup kuat, harus ada terobosan-terobosan," kata dia.
Potensi gelombang kedua `menerpa`
Hasmi yang juga dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Cendrawasih mewanti-wanti penambahan kasus di pegunungan Tengah dan pembukaan penerbangan di sejumlah daerah berpotensi mengakibatkan gelombang kedua `menerpa` kembali Papua.