Papua Waspada Gelombang Kedua Covid-19: Ini Bukan Kutukan Tuhan
- bbc
"Karena ini penyakit baru, takutnya ada stigma dari masyarakat dan mereka dijauhi kemudian dikatakan jadi pembawa penyakit sehingga ketakutannya luar biasa," ungkap Hasmi.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga, Innah Gwijangge menyebut masih banyak penduduk di Nduga yang memiliki stigma bahwa Covid-19 adalah kutukan Tuhan.
Sebagian masyarakat, kata Innah, juga merasa tidak akan kena Covid-19 karena menganggap diri mereka orang Papua yang identik dengan fisik yang kuat.
Stigma-stigma ini, akunya, menyulitkan dalam penanganan Covid-19 di Nduga.
"Stigma masyarakat tentang Covid-19 adalah hukuman Tuhan, kami sampaikan bahwa terjadi pandemi di seluruh dunia, ini bukan sebagai penyakit kutukan Tuhan tapi virus yang mudah sekali menyebar sehingga kami harus selalu waspada," kata dia.
Innah menjelaskan, perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri.
"Berkaitan dengan kultur dan budaya masyarakat Nduga, kalau tidak memberikan salam, itu dianggap kita marah sehingga kita berikan edukasi kalau beri salam kepada keluarga yang bertemu wajib cuci tangan gunakan sabun atau alat pembersih tangan," kata dia.
Kendala lain, kata dia, dengan kondisi geografis berupa pegunungan, transportasi menjadi kendala tersendiri yang dialami pemerintah kabupaten Nduga.
Dia menjelaskan, hanya dua distrik di Nduga yang bisa dijangkau via darat. Sementara 11 distrik lain hanya bisa dijangkau via transportasi udara.
"Itu yang membuat kami terkendala lakukan penanganan," kata dia.