Prabowo, Basuki, dan Erick Thohir Dapat Tugas Khusus dari Jokowi
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA – Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Presiden Joko Widodo memberi tugas khusus kepada tiga menterinya. Yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Tugas khusus itu, membuat ketiga menteri itu menjadi 'tangan kanan' Presiden Joko Widodo. Yakni dalam rangka ketahanan pangan nasional. Persoalan ini, sudah diangkat oleh Kepala Negara dalam beberapa waktu lalu. Selain karena pandemi, juga adanya musim panas yang ekstrem.
Basuki Hadimuljono dalam penjelasannya mengatakan, salah satu yang dipersiapkan adalah proyek ketahanan pangan yang dipusatkan di Kalimantan Tengah. Basuki menjelaskan, akan bersinergi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Pertahanan.Â
"Tahun ini, PUPR mendesain rehabilitasi jaringan irigasinya. 165 ribu hektare itu tahun depan kita mulai dengan menggerakkan BUMN. Menhan (Prabowo Subianto) juga termasuk untuk bisa ikut karena menurut beliau, ini adalah program ketahanan non-militer," kata Basuki, Senin 29 Juni 2020.
Baca juga:Â Pidato Jokowi Marah, Politisi PDIP yakin akan Ada Reshuffle
Erick Thohir juga mengatakan, pelibatan sejumlah instansi terkait untuk menyiapkan langkah-langkah taktis. Erick mengatakan, dalam membangun food estate di Kalimantan Tengah, dibutuhkan semua elemen agar bisa dirampungkan dalam waktu cepat.
"Kami optimistis, dengan sinergi yang melibatkan seluruh instansi untuk membangun food estate, akan memiliki kontribusi besar dalam menciptakan ketahanan pangan. Dan ketahanan pangan adalah salah satu hal paling penting yang terkait langsung ketahanan dan kedaulatan negara," ujar Erick.
Pemerintah ingin, kata Erick, agar Indonesia memiliki kedaulatan pangan. Terlebih banyak sumber daya alamnya. Maka capaian-capaian yang dilakukan seperti oleh Kementerian Pertanian, menurutnya, patut disyukuri.
Ketahanan pangan dengan membangun pusatnya di Kalimantan Tengah, menurutnya, agar ke depan Indonesia tidak lagi bergantung pada impor.
"Dengan usaha keras yang dilakukan bersama, tugas besar kita bersama agar bangsa ini mampu memproduksi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak tergantung dengan impor," kata Erick.