Jalan Terjal Anggota Polri Bagikan Bansos Corona ke Masyarakat

Polisi memberikan bantuan paket sembako kepada keluarga yang sempat mengonsumsi nasi aking (sisa nasi yang dikeringkan) karena terdampak pandemi corona di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Di tengah pandemi Covid-19, Polri terus mendedikasikan dirinya untuk masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif dan membantu warga yang terdampak Covid-19. 

Polri Ungkap Arus Balik Libur Natal Mulai Terjadi, Volume Kendaraan Masuk Jakarta Naik Signifikan

Sejak wabah pandemi melanda Indonesia tiga bulan lalu, Polri sudah bergerak membagikan paket sembako sampai puncaknya pada HUT Bhayangkara ke-74 tanggal 1 Juli 2020 mendatang. 

Berbagai cobaaan dan rintangan tak menyurutkan niat baik mereka meskipun harus menyusuri hutan belantara hingga ratusan kilometer demi memastikan jaring pengaman sosial itu tepat sasaran ke masyarakat. 

Dua Klaster Oknum Polisi Peras Penonton DWP, Ada yang Beri Perintah dan Pelaksana

Seperti yang dilakukan  jajaran Polda Kalimantan Tengah (Kalteng). Menyusuri hutan belantara khas Kalimantan tanpa ada rasa takut. Tak jarang kendaraan yang membawa paket bantuan terperosok akibat sulitnya medan.

"Kita tidak melihat berapa jauh jarak yang kita tempuh. Prinsipnya kita ingin memastikan bantuan pemerintah ini tepat sasaran pada mereka yang membutuhkan," ujar Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo belum lama ini.

Akhir Tahun Masih Ada Bansos yang Cair, Cek Apakah NIK Kamu Terdaftar!

Dedi mengaku memimpin langsung pembagian ribuan paket sembako tersebut. Dengan waktu yang dibutuhkan tiga hingga empat hari. 

Selain sembako, Polda Kalteng juga memberikan alat pemadam kebakaran untuk warga agar dapat membantu aparat mencegah potensi terbakarnya hutan dan lahan.

"Kami juga memberikan edukasi dan sosialisasi secara persuasif kepada masyarakat mengenai pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan dalam memutus mata rantai penyebaran virus itu," ungkap mantan Karo Penmas Divisi Humas Polri ini. 

Polda Kalteng merupakan salah satu bukti nyata dari prajurit Korps Bhayangkara berjuang membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Operasi kemanusiaan juga dilakukan oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seorang Bhabinkamtibmas Desa Tileng, Girisubo, Aiptu Agus Sugiyarto rela menapaki hutan belantara demi memberikan bantuan kepada Mbah Salinem seorang nenek renta. 

Bahkan, Agus rela menggendong Mbah Salinem untuk menuruni jalan setapak yang dikelilingi pohon-pohon besar. Perjuangan Mbah Salinem menjadi role model aparat kepolisian. 

Meskipun mengalami kelumpuhan, Mbah Salinem tetap semangat mencari makan di atas perbukitan belakang rumahnya demi mencari makan sehari-hari. Ia tak menyerah dengan keadaan. 

Polres Seram Bagian Timur, Polda Maluku juga membagikan ratusan paket sembako dan masker kepada warga pesisir di Desa Englas. 

Setelah melalui jalan setapak dalam hutan menuju pesisir sejauh puluhan kilometer, tim tiba di lokasi dan langsung membagikan sembako dan masker tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, perayaan HUT Bhayangkara ke-74 tahun ini digelar di tengah corona. Karena itu Polri memutuskan untuk menguatkan program kemanusiaan bagi warga Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

Diantaranya, pemberian bantuan paket sembako, donor darah, pencehahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan menciptakan ketahanan pangan nasional serta kegiatan sosial lainnya. 

"Pada prinsipnya Polri bersama TNI akan terus hadir di tengah masyarakat di masa pandemi Covid-19. Selain penegakan hukum, kami juga fokus dalam program kemanusiaan lainnya sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19," kata Argo dalam keterangannya, Minggu, 28 Juni 2020.

Menurut dia, pembagian paket sembako tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang aparat kepolisian harus rela menempuh jalan ratusan kilometer demi memastikan jaring pengaman sosial itu tepat sasaran ke masyarakat.

Sejauh ini, kata Argo, Polri menyiapkan 11.000 ton beras yang dibagikan secara bertahap sementara uang tunai sebesar Rp360 miliar. "Khusus uang tunai sasarannya adalah para pengemudi bus, taksi, truk, dan sebagainya. Pembagiannya dilakukan secara bertahap selama tiga bulan dengan nominal perorang Rp600.000," kata jenderal bintang dua itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya