Sandiaga Sarankan Khofifah-Risma 'Tidak Berpolitik' untuk Lawan Corona
- VIVA/Arief Hidayat
VIVA – Mantan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku ikut prihatin dengan lonjakan kasus kejangkitan wabah virus corona di Jawa Timur, terutama Surabaya, apalagi jumlahnya sudah melampaui DKI Jakarta.
Sandiaga tidak terang-terangan menilai ada perselisihan antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) dalam penanganan pandemi Covid-19 di provinsi itu. Dia hanya mengingatkan, kunci utama keberhasilan dalam pengendalian wabah itu ialah kesatu-paduan semua komponen, alih-alih terpecah belah dan bekerja sendiri-sendiri.
"Jadi, Covid-19 tidak akan bisa kita menangkan pertarungannya dengan berpolitik. Kita enggak bisa menang melawan Covid kalau kita terpecah-belah. Kita tidak bisa menang melawan Covid kalau kita tidak bersinergi," katanya saat ditemui VIVAnews di kantor tvOne, Jakarta, pada Jumat malam, 26 Juni 2019.
Mantan calon wakil presiden itu berterus terang tidak mendalami permasalahan penanganan Covid-19 di Jawa Timur maupun Surabaya sehingga tak tahu persis akar penyebab lonjakan kasus penularan di sana. "Tapi yang fakta kasusnya meningkat tajam, jadi butuh dukungan semua pihak untuk berkolaborasi dan tidak saling menyalahkan."
Sebagai Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lawan Covid-19, Sandiaga mengaku sudah berkeliling ke sedikitnya 30 kampus di Jawa Timur untuk sosialisasi dan edukasi tentang upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19. Dia bersama tim relawan, dibantu tim dokter, juga mengidentifikasi lokasi-lokasi rawan penularan di Jawa Timur.
Sosialisasi dan edukasi, menurut Sandiaga, amat penting untuk mencegah penularan corona makin meluas. Sebab, tidak hanya di Jawa Timur, melainkan juga di daerah-daerah lain, bahkan di Jakarta, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya upaya-upaya pencegahan seperti mengenakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan lain-lain.
"Jadi, ini butuh kita bantu kinerja dari Pemprov Jatim, kabupaten/kota, maupun aparat TNI/Polri, dan semua pihak harus bahu-membahu karena ini kita sama-sama, 'kan."