Sayembara Ungkap Makhluk Pengisap Darah di Tapanuli, Hadiah Rp10 Juta

Hewan ternak mati misterius di Tapanuli Utara.
Sumber :

VIVA – Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, membuat sayembara untuk mengungkap makhluk misterius pengisap darah hewan ternak milik warga di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, yang belakangan ini menjadi sorotan publik.

Kronologi Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Anak Sekolah Terbalik di Kabupaten Tapanuli Utara

Sejumlah hewan ternak seperti bebek, ayam, kambing, dan babi, mati dengan kondisi darah terisap dan bangkainya utuh. Namun, sampai saat ini, makhluk apa yang menghabisi nyawa hewan ternak itu, masih misterius.

"Hadiahnya Rp10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis apakah itu nyata. Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif," ujar Nikson, Rabu, 24 Juni 2020.

Kecelakaan Maut di Taput, Pemotor Tewas Dilindas Truk Tangki

Untuk mengungkap sosok makhluk misterius itu, setiap harinya warga bersama TNI, polisi dan petugas dari BKSDA, terus melakukan patroli secara berkelompok. Tim gabungan juga telah memasang kamera trap di sejumlah titik, untuk lebih memudahkan mengungkap kasus ini.

"Kamera dipasang ada tiga titik. Di titik itu kita buat jebakan, di lokasi rumah warga yang punya ternak banyak," ujar Nikson.

Kebakaran Maut Pabrik Pakan Ternak di Bekasi karena Alat Produksi Meledak

Selain itu, Nikson mengimbau kepada para peternak di Desa Pohan Tonga, Siborongborong, untuk membuat perangkap di dekat kandang ternaknya. 

Peristiwa kematian hewan ternak milik warga secara misterius sudah berlangsung sekitar dua pekan terakhir. Ada ratusan ekor hewan yang mati oleh makhluk misterius.

"Imbauan kami ke warga, mereka kita harap waspada. Kemudian kepada yang (punya) ternak-ternak itu, dibuat kandangnya yang bagus, dipasang jebakan di sana," jelas Nikson.

Warga menilai makhluk gaib itu merupakan sosok pengisap darah atau palasik yang dianggap Homang. Nikson menjelaskan makhluk halus berwajah menyeramkan yang masih banyak diyakini masyarakat di Tapanuli Utara. 

Namun, menurut Nikson, hal itu tak mungkin terjadi. Sebab, usai memangsa hewan, ada jejak kaki. Disebutnya, ada upaya mendobrak pintu kandang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya