Gubernur NTT Ungkap Alasan Taman Nasional Komodo Dibuka Paling Awal

Berwisata ke Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, NTT
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat secara bertahap membuka kembali setiap destinasi pariwisata di NTT setelah hampir tiga bulan ditutup karena pandemi Covid-19.

Salah satu objek wisata yang dibuka kembali yakni Taman Nasional Komodo (TNK), setelah mendapat persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengaktifan kembali pariwisata Komodo ditandai dengan kunjungan Gubernur NTT dan rombongan ke Pulau Padar pada 22 Juni 2020 kemarin.

“Berkaitan dengan pariwisata, kita bersyukur bahwa satu-satunya Taman Nasional di Indonesia hari ini yang konkuren adalah Nusa Tenggara Timur. Saya lihat beberapa gubernur untuk mengajukan model Nusa tenggara Timur tapi untuk dirapatkan saja saya lihat belum ada. Hari ini kita bersyukur untuk itu. Makanya sekarang kita berani buka lagi pariwisata Komodo,” ujar Gubernur Laiskodat kepada VIVAnews di Ruteng, Manggarai, Selasa Malam 23 Juni 2020.

Dijelaskan Viktor Laiskodat, tatanan normal baru atau new normal berlaku sejak 15 Juni namun untuk destinasi pariwisata dibuka bertahap. Untuk Pariwisata Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo dibuka paling pertama.

“Labuan Bajo dan Komodo sebagai dapurnya pariwisata NTT makanya segera dibuka, tentunya mengikuti protokol kesehatan,” cetus dia.

Dia menambahkan, untuk sementara ini akses wisata diberikan untuk wisatawan lokal. “Secara bertahap dulu seperti uji coba kalau sudah benar-benar normal nanti kita bicarakan lagi polanya seperti apa,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Rinus mengungkapkan, Pemda Mabar dan para stakeholders pariwisata di daerah itu tengah merampungkan platform yang mengatur arus kunjungan disusul dengan penerapan carryng capacity atau jumlah maksimum individu yang dapat dilayani. 

“Soal pariwisata, semua akses harus jalan sudah sejak 22 Juni 2020. Akses ke destinasi di Labuan Bajo dan TNK dibuka secara bertahap sejak tanggal 22 Juni 2020 untuk wisatawan lokal. Untuk wisatawan domestik dan mancanegara selanjutnya menggunakan booking-an online terpadu dan carryng capacity,” terangnya.

Diawali Beberapa Kali Dentuman, Hujan Abu Vulkanik Turun di Sekitar Gunung Lewotobi

Ia mencontohkan, kunjungan ke Gua Rangko (gua di tengah laut) diatur 50 persen dari kunjungan normal sebelum pandemi Covid-19.

“Kemarin itu kita langsung terapkan di Gua Rangko. Contoh, jika biasanya turis yang datang 50 orang per hari sekarang kita batasi 50 persen saja,” tuturnya.

Dampak Lontaran Batu Pijar dari Erupsi Gunung Lewotobi Signifikan, Menurut PVMBG

Selain merampungkan ketentuan bookingan online dan carrying capacity, Pemda Mabar juga sedang menunggu rampungnya Keputusan Bupati terkait protokol kesehatan pariwisata.

“Nantikan semua diatur ya, dalam rangka jaga jarak dan protokol kesehatan. Kami harus siapkan destinasi dan protokol kesehatan semua diatur, sebelum melakukan atifitas, pokoknyua selama dia di Labuan Bajo, saat ke destinasi, restoran, hotel kapal, diving, semua diatur,” paparnya.

BNPB Klaim Jaringan Listrik di Flores Timur Terdampak Erupsi Lewotobi Sudah Pulih 80 Persen

Laporan Jo Kenaru/Manggarai-NTT

Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur.

Tragis, Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur

Dibangun 19 tahun silam, sekolah ini hanyalah bangunan semi permanen. Kerangka atap dan dindingnya berbahan bambu. Dari dulu sampai sekarang masih berlantai tanah.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024