Masuki New Normal, Skenario Sistem Kuliah Blended Learning Mencuat

Petugas menyusun jarak bangku untuk perkuliahan saat era new normal
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVA – Skenario kuliah dengan sistem pembelajaran yaitu daring dan tatap muka atau blended learning di masa new normal terus mencuat. Konsep ini dinilai cocok oleh sejumlah perguruan tinggi selama pandemi Corona (Covid-19) belum berakhir.

1.282 Wisuda Lulus Secara Online, 88,75% Wisudawan Catat Peningkatan Karier

Salah satu perguruan tinggi yang menyiapkan skenario ini Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin Sahid menilai skenario blended learning tentu diimplementasikan pihaknya jika pemerintah sudah menginstruksikan pembukaan kuliah kembali.

Dia menjelaskan dengan skenario kuliah seperti ini maka saat tatap muka pun tetap menggunakan protokol kesehatan. Praktiknya nanti kapasitas kelas terisi tak lebih dari 50 persen mahasiswa. 

8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi, Dany Amrul Dorong Peran Penting Kampus

"Setengah mahasiswa akan belajar di kelas, dan setengahnya lagi akan belajar berkelompok secara daring di rumah secara bergantian. Dosen pun dapat mengajar di kampus maupun di rumahnya,” ujar Komarudin di Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Dia menyampaikan memasuki new normal, UNJ harus menyesuaikan dengan aturan dan kondisi. Praktik yang sudah dijalankan nanti akan dievaluasi lalu diperbaiki kelemahannya.

Genjot SDM di Sumatera, BINUS University Luncurkan Kampus Baru di Medan

Meski demikian, Komarudin menambahkan perkualiahan dimungkinkan juga dengan skenario sistem graduate assitant. Dengan skenario ini maka dosen senior terutama yang berusia di atas 50 tahun akan dibantu asisten dosen yang merupakan alumni almamater untuk pelaksanaan perkuliahan secara daring.

Pun, ia menyebut selama perkuliahan nanti pelayanan administrasi untuk dosen dan mahasiswa akan dilakukan secara daring melalui sistem yang sudah disiapkan. Tapi, ada juga tatap muka jika memang dibutuhkan. 

Terkait protokol kesehatan menurutnya dirumuskan oleh tim Satuan Pelaksana Tatanan Normal Baru UNJ (STNB UNJ). Adapun pelaksanaan fase new normal di UNJ dilakukan melalui 3 tahap, yaitu persiapan, uji coba, dan pelaksanaan.

Untuk tahap persiapan misalnya UNJ melakukan asesmen di berbagai bidang. Mulai sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan finansial, ruang kelas, dan mekanisme pembelajaran. Di tahap persiapan ini, UNJ juga berikan pelatihan teknis dan pengetahuan dasar mengenai penanganan Covid-19 kepada para petugas di lapangan dan tim STNB UNJ.

Sementara, Ketua Tim Gugus Tugas pelaksanaan new normal UNJ, Sarkadi, menyampaikan pihaknya siap menaati imbauan pemerintah menyangkut pola hidup bersih selama pandemi.
Salah satunya dengan menyiapkan media cuci tangan otomatis (MCTO) touchless yang digagas tim gugus tugas pelaksanaan new normal.

“Protokol new normal dan kelengkapan sarana prasarana pendukung telah mulai disiapkan selama bulan Juni ini untuk menyongsong masa percobaan kehidupan new normal yang rencananya dimulai pada awal Juli," jelas Sarkadi.

Sebelumnya, Universitas Indonesia (UI) mempertimbangkan sistem blended learning di masa new normal. Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro menyampaikan dengan blended learning memadukan sistem daring dan tatap muka. Dengan konsep itu menurutnya protokol kesehatan, maka kelas tak akan mungkin terisi kapasitas 100 persen mahasiswa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya