Gara-gara 27 Warga Positif Corona, Satu Dusun di Sumut Dikarantina
- VIVAnews/Putra Nasution
VIVA – Sebanyak 27 orang warga yang berasal dari Dusun Huta 2 Negori Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Haluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Kondisi tersebut menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Melihat hal itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Simalungun melakukan mengisolasi 350 warga Dusun tersebut, di rumah mereka masing-masing selama 14 hari.
"Kemarin di daerah tersebut sudah diisolasi penuh, sudah kita lakukan penanganan. Salah satunya dengan pembukaan dapur umum. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Simalungun, Akmal Siregar, Kamis 18 Juni 2020.
Akmal mengatakan operasional dapur umum? bekerjasama dengan aparat desa, TNI, Satpol PP, Polisi. Untuk makan sehari-hari langsung diantar ke rumah warga masing-masing.
“Masyarakat tidak berbondong-bondong ke dapur umumnya, tapi mekanismenya kita antar ke setiap rumah untuk menghindari kerumunan, jumlah warga yang dibagi makanan sekitar 350 orang,” jelas Akmal.
Akmal menjelaskan penyebaran corona di sana, berawal dari positifnya sepasang suami istri pada Kamis 4 Juni 2020. Selanjutnya gugus tugas men-tracking dengan siapa saja keduanya kontak erat, hingga akhirnya berdasarkan hasil swab, 27 orang warga di sana positif corona.
Selain melakukan isolasi, pihaknya juga sedang menunggu hasil swab warga yang reaktif corona berdasarkan rapid test. Karena itu jumlah pasien positif bisa terus bertambah.
?
“Yang belum keluar ada sekitar 20-an. Artinya, mereka yang di swab yang memiliki riwayat kontak dengan pasien setelah kita tracking punya riwayat kontak dengan pasien,” tutur Akmal.
Akmal menjelaskan pasutri itu, memiliki perjalanan ke Pematang Siantar dan Malaysia. Namun, ia mengatakan pihaknya fokus pada mengantisipasi penyebaran corona di Dusun tersebut.
Begitu juga, Akmal mengatakan puluhan warga positif corona sedang menjalani perawat di rumah sakit rujuk covid-19 di Kabupaten Simalungun.
"Kita lebih fokus bagaimana penanganan masyarakat yang terpapar, dari situ kita kembangkan terus ke masyarakat di sekitarnya," kata Akmal.