Ratusan TKA China Siap-siap Masuk Konawe Sultra Secara Bertahap
- tvOne
VIVA – Sebanyak 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China dikabarkan akan masuk ke Sulawesi Tenggara secara bertahap di masa transisi normal baru, yang diterapkan oleh pemerintah pusat. Di tahap awal, TKA yang masuk dipastikan mencapai 146 orang, yang merupakan tenaga ahli untuk memasang alat produksi di perusahaan smelter nikel di Kabupaten Konawe.
Baca juga: Ratusan TKA China ke Konawe, Gubernur Sultra: Sudah Penuhi Syarat
Setelah sempat mendapat penolakan, akhirnya 500 tenaga kerja asing asal China diizinkan masuk ke Sulawesi Tenggara. Laporan jurnalis tvOne, Erdika Mukdir, dari Konawe mengungkapkan bahwa mereka akan bekerja di dua perusahaan smelter nikel, yakni PT Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel, yang berlokasi di Desa Morosi, Kabupaten Konawe. Namun, untuk tahap awal, TKA yang masuk baru 146 orang dan didampingi oleh empat tenaga medis.
Sebelumnya, pihak perusahaan mengungkapkan para TKA itu merupakan tenaga ahli yang akan memasang alat kontruksi mesin di 33 tungku produksi. Nantinya mereka akan kembali ke China setelah enam bulan bekerja di Konawe.
Seperti yang diungkapkan oleh Indrayanto, Manajer External Affairs PT VDNI. “Setelah melakukan pemasangan, mereka akan kembali ke China. Jadi paling lama itu sekitar 3 sampai 6 bulan, karena alat konstruksi mesin yang akan kita pasang itu sekitar 33 tungku,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, mengatakan kedatangan ratusan TKA itu telah memenuhi persyaratan dari pemerintah pusat. Hal itu juga dilakukan untuk menjaga harmonisasi dengan para investor yang telah melakukan investasi di Sulawesi Tenggara.
“Mereka datang kembali, karena semua persyaratannya sudah dipenuhi. Ini kan produk perusahaan PMA [Penanaman Modal Asing]. Semua persyaratan itu diterbitkan oleh pemerintah pusat, bukan di sini,” kata Ali Mazi seperti dikutip tvOne.
Rencananya, 146 TKA yang masuk di tahap awal ini akan tiba di Bandara Haluoleo, Kota Kendari, pada tanggal 23 Juni mendatang. Namun, untuk mengantisipasi keresahaan warga setempat, para TKA itu diwajibkan menggunakan masker dan menjalani protokol kesehatan yang diterapkan.
Laporan: Erdika Mukdir (tvOne, Konawe, Sulawesi Tenggara)