Pramono Edhie Wibowo, dari Karier Militer ke Politik
- Dispen TNI AD
VIVA – Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia pada Sabtu 13 Juni 2020. Mantan kepala staf TNI Angkatan Darat itu, meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan, Kabupaten Cianjur, karena serangan jantung.
Dikutip dari Wikipedia, Pramono yang lahir di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, 5 Mei 1955 itu, sebelumnya pernah menjabat sebagai panglima Kostrad dan pada 2009 menjadi pangdam III Siliwangi.
Sang ayah, Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI. Pada Mei 2013, karena telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko.
Setelah pensiun dari dunia militer, ia masuk ke dunia politik, bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi salah satu anggota Dewan Pembina partai sejak Juni 2013. Pramono Edhie Wibowo juga pernah menjadi salah satu kandidat peserta konvensi capres Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.
Pada 16 Mei 2014, Partai Demokrat mengumumkan hasil konvensi capres, Pramono Edhie Wibowo menempati posisi kedua setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara saat itu, Dahlan Iskan.
Jenazah Pramono Edhie Wibowo akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, hari ini, Minggu 14 Juni 2020.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan, sebagai bentuk penghormatan, kesatuan TNI AD, mulai Minggu 14 Juni 2020 akan mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari.