Simak, Ini Ajakan Dokter Reisa Perketat Protokol Kesehatan di Pasar

dr Reisa Broto Asmoro
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro mengakui, keberadaan pasar tradisional di Indonesia sudah lama menjadi tulang punggung bagi masyarakat.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Bahkan, di sejumlah daerah seperti di DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya, pasar tradisional justru kerap menjadi lokasi wisata, khususnya di masa-masa sebelum pandemi Covid-19.

"Ada lebih dari 14 ribu pasar tradisional di Indonesia. Namun, kita harus berhati-hati karena pasar tradisional saat ini menjadi salah satu tempat yang rentan terjadi penularan Covid-19," kata dia dalam telekonferensi, Sabtu 13 Juni 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Baca juga: Dokter Reisa Broto Asmoro, Dari Cover Girl hingga Jubir Covid-19 

Reisa mengakui, saat ini aspek kebersihan masih menjadi hal yang harus dibenahi, di sebagian besar pasar tradisional yang ada di Tanah Air. Apalagi, standarisasi aspek kebersihan di pasar-pasar tradisional itu pun hingga saat ini masih belum bisa diterapkan secara ketat.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Aspek kebersihan yang masih belum terjaga, dan standarisasi yang belum ketat, menyebabkan pasar tradisional masih menjadi tempat yang rentan terjadi penularan Covid-19 tersebut," ujar Reisa.

Apalagi, data pihaknya juga menyebut bahwa hingga saat ini masih ada belasan ribu pasar, yang belum melakukan pelaporan terkait data soal adanya penularan wabah Covid-19 di tempat mereka berdagang tersebut.

Sehingga, pemerintah masih harus berupaya keras dalam melakukan langkah 'tracing', serta berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di pasar-pasar tradisional itu.

"Seperti misalnya sistem pembukaan kios di pasar-pasar tradisional Jakarta, yang akan dibuat bergiliran mulai 15 Juni mendatang. Dan apabila ada pembeli atau pedagang yang ditemukan positif Covid-19, maka pasar itupun akan ditutup sementara," ujar Reisa.

Selain itu, jumlah pengunjung di pasar pun akan dibatasi hanya 30 persen saja, dibanding saat-saat normal sebelum pandemi. Para penjual pun harus membatasi jarak dengan pembeli minimal 1,5 meter, dan diupayakan agar jangan sampai ada kerumunan orang yang terlalu banyak dan berdesak-desakkan.

"Para pedagang harus mengoptimalkan 'physical distancing', dan pihak pengelola pun harus tegas menegur apabila protokol-protokol keamanan dan kesehatan tidak taat dijalani baik oleh pedagang maupun para pengunjung pasar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya