Terseret Arus Banjir di Bantaeng, Seorang Warga Tewas

Warga korban banjir di Bantaeng terjebak di dalam rumah
Sumber :
  • VIVAnews/Nurdin Amar

VIVA – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bantaeng, Jumat malam, 12 Juni 2020, mengakibatkan satu orang warga meninggal dunia akibat terseret arus banjir.

DPRD Setor Hasil Reses ke Gubernur Pramono: Selokan Mampet Biang Kerok Banjir hingga Jalan Rusak di Jakarta

Laporan tim BPBD Kabupaten Banteng, korban meninggal adalah Haerul Fatta Ampa (19). Korban warga di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Banteng.

Kepala BPBD Kabupaten Bantaeng, A. Irfan Fajar mengatakan, korban terpeleset hingga terjatuh, lalu terseret air banjir. Korban ditemukan sekitar 1 jam dari lokasi dia terjatuh. Korban ditemukan setelah proses pencarian dilakukan selama 3 jam.

Ditegur Gubernur Dedi Mulyadi, Wali Kota Depok Langsung Nyemplung Kali Angkut Sampah

Baca juga: Banjir Terjang Kota Bantaeng, Sejumlah Warga Terjebak di Dalam Rumah

“Korban meninggal 1 orang, warga kampung Beru. Dari laporan masyarakat, saat korban lewat di jalan dia terpleset dan jatuh turun. Korban ditemukan meninggal di Be’lang sekitar 1 kilo meter dari kampung Belu,” ujar Kepala BPBD Bantaeng, A. Irfan Fajar kepada VIVAnews, melalui sambungan telepon, Sabtu, 13 Juni 2020.

Segini Biaya dan Waktu Bikin Mobil Kinclong Lagi Usai Terendam Banjir

Proses pencarian sempat terhambat karena kodisi saluran air hampir tertutup. Masyarakat dibantu tim SAR gabungan dan BPBD melakukan untuk evakuasi korban yang terseret arus banjir.

“Proses pencarian dan evakuasi korban berlangsung 3 jam baru ditemukan karena got hampir tutup. Jadi itu yang menyulitkan kita,” kata Irfan.

Saat ini, banjir di Bantaeng sudah mulai surut. Dilaporkan sementara, sejumlah infrastruktur rusak parah, jalan desa putus.

“Kami masih cek lokasi di beberapa desa yang jalan putus. Kami sementara jalan ke lokasi menghitung kerugian material yang ada akibat dampak banjir,” ujarnya.

Modifikasi Cuaca di Jawa Barat

Modifikasi Cuaca Cegah Hujan Ekstrem di Jawa Barat Diperpanjang hingga 20 Maret

OMC dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi di Jawa Barat. Akan diperpanjang Sampai 20 Maret 2025

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2025