Penolakan Tes Corona Terjadi, Ridwan Kamil Kerahkan TNI-Polri
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berharap sikap masyarakat menolak keberadaan petugas Covid-19 untuk melakukan test corona, seperti di pasar Cileungsi Bogor tidak terulang. Ridwan Kamil memastikan koordinasi dengan TNI Polri untuk memperkuat pelaksanaan petugas Covid-19 di lapangan.
Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil dalam paparan perkembangan penanganan Covid-19 di Pakuan Kota Bandung Jawa Barat.
"Ada dinamika seperti di Cileungsi, di berbagai pasar tapi saya sudah titip ke kepolisian dan TNI untuk mengawal mobil pengetesan ini sehingga tidak ada penolakan di masyarakat karena kurang sosialisasi," ujar Ridwan Kamil, Jumat 12 Juni 2020.
Menurutnya, pasar di Jawa Barat saat ini menjadi prioritas target petugas di lapangan untuk mempersempit celah penularan gelombang kedua covid-19 yang dikhawatirkan. Pihaknya saat ini sudah mematangkan pemeriksaan covid-19 di 700 pasar se-Jawa Barat.
"Pasar - pasar inilah yang akan kita lakukan pengetesan sehingga diharapkan tidak ada pedagang pasar yang terkena dan mengakibatkan kerugian berupa penutupan pasar dalam waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Sebelumnya, pengusiran petugas medis terjadi kemarin di tes ketiga dipicu kecemburuan pedagang pasar. Para pedagang memprotes bahwa PKL (Pedagang Kaki Lima) dan kios lain di sekitar pasar tidak menjalani tes.
Dihubungi terpisah, Humas PD Pasar Tohaga, Isni Jayanti mengatakan, penolakan itu terjadi saat para pedagang pasar di Cileungsi hendak menjalani tes ketiga kalinya. "Betul, ada penolakan pedagang untuk dilakukan rapid test di Pasar Cileungsi, 10 Juni 2020. Tercatat ini kali ketiga dilakukan rapid dan swab di Pasar Cileungsi," katanya.
Menurut pengakuan pedagang, lanjut Isni, alasan penolakan pedagang karena efek rapid test akan berimbas pada kondusivitas keramaian pasar. Baik pedagang dan pengunjung jadi khawatir akan perkembangan isu Covid-19. "Pedagang meminta untuk test serupa juga dilakukan pada PKL, pertokoan dan pasar lain selain Pasar Cileungsi yang dikelola PD Pasar Tohaga," katanya.
Namun demikian, kata Isni, pedagang bersedia mengikuti semua aturan dan protokol Covid-19 yang diberlakukan. Asal pedagang luar pun diberlakukan hal yang sama, termasuk penerapan pembatasan jam operasional.