Erick Thohir Ancam Oknum PLN yang Main Proyek
- vivanews/Andry Daud
VIVA – PT PLN (Persero) pada bulan Maret 2020 kemarin telah mengumumkan, total alokasi belanja di tahun ini mencapai angka Rp90 triliun. Bahkan, sampai tahun 2024 mendatang, PLN memprediksi bahwa kebutuhan dana pembangunan infrastruktur untuk membangun transmisi dan power plant, mencapai angka Rp400 triliun.
Terkait hal tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir berharap, ke depannya belanja modal atau capital expenditure (capex) PLN bisa lebih rendah. Karenanya, Erick berjanji akan memantau ketat aspek efisiensi di internal PLN, guna mengawasi adanya potensi-potensi penyelewengan. Bagi oknum yang bermain proyek, Erick mengancam, akan kena batunya.
"Ini salah satu capex PLN yang kami tinjau. Mudah-mudahan tidak ada yang main proyek. Kalau ada nanti biasa lah, bakal kena batunya," kata Erick dalam telekonferensi, Jumat 12 Juni 2020.
Baca juga: Tagihan Listrik Rakyat Naik, PLN Diancam Akan Digugat
Erick mengaku telah meminta alokasi capex PLN, yang tercatat mencapai angka Rp100 triliun, bisa diminimalisir 30-40 persen. Sebab, Erick menengarai bahwa terkadang anggaran capex itu dapat dipakai, untuk proyek yang tidak jelas supply chain dan kebutuhannya.
Erick memastikan bahwa upaya efisiensi itu dapat dilakukan di berbagai sektor, bahkan dari aspek pemasaran hingga aspek inovasi dalam hal distribusi.
"Maka kami juga akan mengutamakan inovasi, agar ada smart distribusi dan lain-lain sebagainya," ujar Erick.
Sementara itu, terkait aspek pelayanan, pada RUPS di bulan Maret lalu Erick juga telah menunjuk Bob Saril sebagai Direktur Niaga dan manajemen pelanggan.
Tujuannya tak lain adalah agar pelayanan perseroan bisa terus ditingkatkan, supaya PLN tidak lalai dalam aspek tersebut meskipun bisnis kelistrikan di Tanah Air masih dimonopoli PLN.
"Supaya aspek pelayanan kepada para pelanggan nantinya bisa terus ditingkatkan," ujarnya.