Mengapa Tak Boleh Ada Aplikasi Alkitab Bahasa Minang di Indonesia?
- abc
Selain sedang memperbaharui beberapa terjemahan Alkitab berbahasa daerah seperti Batak Toba dan Batak Simalungun, LAI juga sedang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Pakpak, Maanyan, dan Manggarai.
Budaya Minang tak selalu sejalan dengan Islam
Direktur riset Setara Institute, Halili Hasan, menyesalkan penghapusan aplikasi karena menilai aplikasi Alkitab dengan bahasa Minang merupakan inisiatif yang baik untuk membangun literasi keagamaan lintas iman dalam kerangka keberagaman Indonesia.
Halili menambahkan aplikasi ini harus diapresiasi sebagai upaya membangun pemahaman lintas agama, sehingga psikologi kecurigaan, ketakutan, keterancaman akibat ketidaktahuan tentang identitas yang berbeda dapat dikikis.
"Keberadaan aplikasi Injil berbahasa Minangkabau tidak akan meruntuhkan kuatnya ke-Islaman di tengah-tengah masyarakat Minang," ujar Halili Jumat (05/06) lalu.
Mohammad Iqbal Ahnaf dari Center for Religious and Cross-cultural Studies Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Supplied: Mohammad Iqbal Ahnaf.
Mohammad Iqbal Ahnaf dari "Center for Religious and Cross-cultural Studies" di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menambahkan beberapa tahun belakangan lembaga adat Minang mengalami pergeseran dengan masuknya aktor-aktor politik yang mendefinisikan "Keminangkabauan" dalam perspektif kepentingan politik yang berasal dari kelompok "Islam garis kanan."
"Identifikasi Islam yang eksklusif dari kelompok ini sebenarnya mengesampingkan diskursus keislaman di Minang yang sudah ada sejak lama dan berbeda dengan wajahnya saat ini," kata Iqbal.
Iqbal juga mempertanyakan soal adat budaya Minang yang selama ini diterima sebagai budaya yang identik dengan Islam, padahal ada beberapa hal yang juga tidak sejalan.