Logo ABC

Mengapa Tak Boleh Ada Aplikasi Alkitab Bahasa Minang di Indonesia?

Kitab Suci Injil Berbahasa Minang sejak Rabu (03/06) tidak ditemukan lagi di Playstore menyusul permintaan penghapusan Gubernur Sumatera Barat.
Kitab Suci Injil Berbahasa Minang sejak Rabu (03/06) tidak ditemukan lagi di Playstore menyusul permintaan penghapusan Gubernur Sumatera Barat.
Sumber :
  • abc

"Kitab Perjanjian Baru bahasa Minang selesai diterjemahkan pada tahun 1996, sementara Alkitab secara keseluruhan sudah selesai diterjemahkan tahun 2010," kata Kepala Departemen Penerjemahan LAI, Anwar Tjen kepada Hellena Souisa dari ABC News.

Anwar Tjen Kepala Departemen Penerjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, Pdt. Anwar Tjen. (Supplied: Pdt. Anwar Tjen)

Namun, Anwar tidak bisa memastikan apakah Alkitab berbahasa Minang yang diminta dihapus dari "Google Play Store" sama dengan Alkitab berbahasa Minang yang diterjemahkan LAI.

Menurut Anwar, dari sekian banyak aplikasi Alkitab di "Google Play Store", hanya ada 16 aplikasi yang bekerja sama dengan LAI.

Saat LAI mencoba untuk memeriksa apakah terjemahan pada aplikasi tersebut sama dengan versi terjemahan LAI, Anwar sudah tidak menemukannya lagi di "Google Play Store".

Menanggapi permintaan Gubernur Sumatera Barat untuk menghapus aplikasi Alkitab berbahasa Minang, Anwar mengatakan secara umum bahasa bukanlah milik satu agama.

"Tidak ada satu bahasa apapun di dunia ini yang bisa diklaim sebagai milik eksklusif dari komunitas religius tertentu."

"Sebelum iman kita bisa dibahasakan, manusia sudah bisa berkomunikasi," ujar Anwar mengingatkan jika bahasa sudah ada lebih dulu sebelum agama.

Bahkan kata "Alkitab" yang adalah kitab suci bagi umat Kristen, dicontohkan Anwar, berakar dari bahasa Arab.

Sampai saat ini LAI sudah menerjemahkan Kitab Perjanjian Baru ke 108 bahasa daerah, dan Alkitab secara keseluruhan ke 34 bahasa daerah, termasuk bahasa Minang, dan akan terus bertambah.