Curahan Hati Keluarga Pasien Dicurigai Covid-19 Merasa Disanksi Sosial
- bbc
Lebih jauh, Andi Baso mengatakan, bahwa keluarganya mendapat perlakuan tidak adil karena dengan status PDP yang disematkan kepada sang istri, keluarganya "mendapat sanksi sosial yang sangat menyakitkan".
"Bisa dibayangkan, ketika orang dekat Anda meninggal dan tidak ada satu pun keluarga yang datang, karena status PDP itu."
"Bisa dibayangkan bagaimana sakitnya sanksi sosial yang kami dapatkan dan anak-anak kami," paparnya.
Maka dari itu, selain pemindahan jenazah istri ke pemakaman keluarga, dia menghendaki status istrinya direhabilitasi.
"Supaya kami terbebas dari stigma yang sudah disematkan kepada almarhumah," tegas Andi.
`Spontanitas` dan `kepanikan` warga di Bekasi
Sementara itu, di Bekasi, Jawa Barat, puluhan orang menggambil paksa jenazah Rosidi, pasien berstatus PDP di Rumah Sakit Mekar Sari pada Senin (08/06).
Sambil berzikir, massa yang merupakan kerabat Rosidi itu memaksa membawa jenazahnya keluar dari rumah sakit. Petugas keamanan dan tenaga medis yang mengenakan alat pelindung diri kalah jumlah, sehingga jenazah Rosidi yang masih berada di tempat tidur rumah sakit bisa keluar dari kompleks rumah sakit.
Mereka berkukuh pria berusia 50 tahun tersebut meninggal bukan karena virus corona, kemudian memakamkan jenazah Rosidi di pemakaman keluarga tak jauh dari rumahnya di Desa Srimukti,Tambun Utara, pada hari itu juga.
Kepala Desa Srimukti, Sandam Rinta, menjelaskan aksi yang dilakukan warganya merupakan bentuk spontanitas kerabat Rosidi dan warga Desa Srimukti yang "salah paham" dan "panik" akan minimnya informasi dari rumah sakit terkait nasib jenazah Rosidi.