Sambut New Normal, Pengelola Candi Prambanan Gelar Simulasi Kunjungan

Simulasi kunjungan wisatawan di Candi Prambanan saat masa Covid-19
Sumber :
  • Dok TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

VIVA – Mempersiapkan fase new normal, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko melakukan simulasi operasional wisata. Simulasi ini digelar di Candi Prambanan pada Kamis, 11 Juni 2020.

9,1 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng saat Libur Natal dan Tahun Baru

Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono, menerangkan, simulasi dilakukan untuk mengecek kesiapan Candi Prambanan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Edy menyebut, simulasi tak hanya dilakukan sekali, namun direncanakan mencapai tiga kali simulasi.

Edy menuturkan, setiap simulasi pihaknya melibatkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 baik DIY maupun kabupaten. Adanya keterlibatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 ini untuk mendapatkan masukan mengenai penerapan protokol kesehatan apakah sudah sesuai atau belum.

Kepala BMKG Sebut Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng Menguat, Waspada Potensi Bencana!

"Untuk pelayanan kami siapkan protokol yang dipandu oleh customer service itu dimulai dari pintu masuk area parkir ke loket tiket, pengecekan tiket sampai ke jalur ke arah candi," ujar Edy. 

Sesuai standar kesehatan, menurut Edy, juga disiapkan klinik kesehatan. Karena ini ada dalam protokol yang diterapkan di TWC terkait pengecekan suhu.

Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Gugat Hasil Pilkada Jateng ke MK

Edy menerangkan, pihaknya akan melakukan pengecekan suhu tubuh kepada pengunjung yang akan masuk ke dalam Candi Prambanan. Usai dicek suhu tubuhnya, lanjut Edy, pengunjung akan diberikan stiker berwarna hijau atau kuning.

"Setiap pengunjung yang hadir akan diberikan stiker. Jika suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celsius diberi stiker warna hijau," tuturnya. 

Sementara itu, bila suhunya 37,5-37,8 derajat celsius, akan diberi stiker warna kuning, agar customer service bisa memantau. Untuk di atas 37,8 derajat celsius maka tidak diperkenankan masuk.

Edy menjabarkan, pihaknya akan melakukan pembatasan kepada jumlah pengunjung yang akan masuk ke Candi Prambanan. Nantinya pembatasan akan dilakukan secara bertahap.

Jumlah wisatawan, pada tahap awal ini disepakati untuk dikurangi paling banyak 50 persen dari kunjungan normal di Candi Prambanan yang bisa mencapai 5.000 saat hari kerja dan puluhan ribu saat weekend atau musim liburan. 

"Pembatasan ini akan kami lakukan secara bertahap, karena perlu uji coba secara riil untuk meyakinkan protokol ini berjalan dengan baik," papar Edy.

Edy menyebut, selain jumlah pengunjung, pembatasan durasi kunjungan pun akan diterapkan. Edy menuturkan, dimungkinkan pengunjung hanya boleh berada di Candi Prambanan antara 30 menit hingga 1 jam kunjungan.

"Ada petugas yang mengarahkan. Protokol ini kami terapkan agar pengunjung bisa berwisata dengan nyaman dan aman. Menjadi komitmen kami untuk menegakkan disiplin untuk protokol ini," tutur Edy.

Terkait kapan akan dibukanya Candi Prambanan, Edy menuturkan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Usai ada rekomendasi, lanjut Edy, pihaknya baru akan membuka operasional Candi Prambanan untuk wisatawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya