VIDEO: Epidemiolog Ingatkan Kenaikan Kasus Corona Masih Akan Terjadi
- ANTARA FOTO/Rifki N
VIVA – Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Dr dr Hariadi Wibisono memperingatkan masyarakat bahwa peningkatan kasus penularan virus corona masih akan terjadi kalau pemerintah gegabah melonggarkan aktivitas publik sementara wabah Covid-19 itu belum terkendali.
Wibisono menjelaskan, pelonggaran aktivitas publik boleh diterapkan hanya kalau upaya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berhasil. Jika tidak, orang-orang masih leluasa berinteraksi dan pasar-pasar masih ramai, maka peningkatan kasus itu adalah konsekuensi.
Selama PSBB belum berhasil, pelonggaran itu akan meningkatkan transmisi atau potensi penularan. Apalagi masyarakat menganggap new normal sama dengan situasi normal, padahal tidak; new normal berbeda dengan normal. Waktu normal setiap orang boleh keluar tanpa menggunakan masker, boleh tidak cuci tangan berkerumun, dll. Tapi dalam new normal semua itu menjadi syarat mutlak.
Dalam kesempatan yang sama, epidemiolog pada Universitas Airlangga Atik Choirul Hidayah menganalisis peningkatan kasus baru positif corona di Jawa Timur yang mengungguli DKI Jakarta pada Rabu, 10 Januari 2020, yakni 273 orang. Dia menduga itu karena pemeriksaan terhadap orang-orang yang dicurigai terinfeksi corona lebih masif dalam beberapa hari terakhir.
Namun, dia mengklaim, pada dasarnya rasio penularan corona di Jawa Timur sudah mulai menurun. Dibuktikan dengan tingkat reproduction number terutama di Surabaya sudah mengarah pada angka yang hampir 1,0, artinya satu orang yang terinfeksi dapat menularkan hanya pada satu orang.