Gubernur: Massa Bawa Golok Jemput Paksa Jenazah PDP Covid
- tvOne
VIVA – Pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19, dilakukan oleh kelompok yang sengaja menyebaran kekacauan. Aksi mereka bahkan tidak diketahui keluarga pasien.
Menurut Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, tidak ada penolakan oleh keluarga pasien. Tapi ada orang-orang atau kelompok tertentu yang justru memaksa untuk mengambil jenazah tersebut. Mereka yang merupakan provokator telah ditangkap dan sedang diproses di Polda Selawesi Selatan.
"Orang-orang ini sedang kita proses di Polda. Mereka ini dari kelompok tertentu," kata Nurdin Abdullah dalam keterangan dengan tvOne Senin malam, 8 Juni 2020.
Ditegaskan Nudin Abdullah, setelah penangkapan dilakukan terhadap para provokator aksi massa, situasi di Kota Makassar menjadi aman. Tidak ada lagi kasus penolakan pemakaman jenazah PDP corona.
"Orang-orang ini provokator, kita tangkap dan sekarang aman," katanya.
Menurutnya, dari kejadian di tiga rumah sakit memang sangat terlihat jelas ada kelompok yang sangaja dikerahkan untuk membuat keributan. Mereka membawa senjata tajam dan masuk ke rumah sakit untuk meminta paksa jenazah.
"Keluarga tidak menolak, protokol covid. Saat gugus tugas menuju rumah untuk mempersiapkan pemakaman, tiba-tiba sekelompok orang membawa golok datang ke rumah ambil paksa. Keluarga kaget. Keluarga telah diedukasi sebelumnya dan memahami keadaan ini," katanya.