Gempur 700 Pasar Pakai PCR, Ridwan Kamil: Kita Takutkan Second Wave

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVAnews/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Sebanyak 700 pasar tradisional di Jawa Barat jadi titik pencegahan terjadinya gelombang sebaran kedua atau second wave penularan virus Corona atau (Covid-19). Para pedagang di 700 pasar itu diwajibkan menjalani pemeriksaan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test.

RK Titip Aspirasi 40 Persen Suara Pemilih ke Pramono-Rano Karno

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan sebaran Covid-19 di daerah terus menunjukan pergerakan ke tingkat rendah. Pihaknya mencatat sebaran kasus Covid-19 terus menunjukan penurunan.

"Bagi kami kecil atau besar peningkatan itu harus diwaspadai supaya tidak terjadi yang kita takutkan yang namanya second wave," ujar Emil, sapaan akrabnya, Selasa, 9 Juni 2020.

Idrus Marham Sebut Golkar Terima Kekalahan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Dia menjelaskan pekan ini, Pemprov Jabar akan melakukan pelacakan di 700 pasar. Ia menekankan dari potensi penularan, maka pasar tradisional yang jadi tempat kerumunan orang mesti diwaspadai.

Tes massal ini nantinya juga melibatkan TNI-Polri untuk random sampling swab test. 

RK-Suswono Batal Gugat ke MK, Pentolan Timses: Kami Ikut Arahan Pimpinan

"Oleh karena itu tim PCR, rapid test dengan 627 kendaraan mobile Covid dibantu TNI-Polri. Melakukan random sampling di 700 pasar di mana 500 dikelola pemerintah, 200-nya pasar pribadi," jelasnya.

Pun, Emil dalam kesempatan itu menyampaikan 180 test swab sudah dilakukan. Jumlah tersebut dilakukan selama sepekan.

"Untuk menunjukan kedisiplinan dan pengetesan kita, total yang sudah dites per minggu ini ada 180 ribu jiwa, naik sekitar 10 ribuan dari minggu lalu," tuturnya.

Paslon Ridwan Kamil-Suswono dalam konferensi pers di Kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Desember 2024

Ridwan Kamil Bilang Banyak Temuan di Pilkada Jakarta tapi Kenapa Tidak Gugat ke MK?

Ridwan Kamil yang maju Pilkada Jakarta berpasangan dengan Suswono, menyebut pihaknya menemukan banyak temuan dalam pelaksanaan pilkada di Jakarta. Kenapa tak gugat ke MK?

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024